News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perlu Dosis Tepat, Ketahui Efek Samping Kelebihan Suplemen Vitamin

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vitamin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama pandemi Covid-19, berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Salah satunya mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Serta mencukupi kebutuhan vitamin dan zat lainnya. 

Vitamin merupakan zat organik kompleks yang mengatur metabolisme tertentu dalam tubuh dan bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan berupa sayur, buah-buahan dan daging.

Berbeda dengan suplemen zat gizi yang menjadi tambahan dari zat makanan tadi. Suplemen dapat berupa vitamin, mineral, asam animo dalam satu persediaan. 

Namun berbeda dengan vitamin yang didapat dari makanan yang dikonsumsi, suplemen diproduksi lewat mekanisme.

Antara vitamin dan suplemen, keduanya membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hanya saja, perlu dosis yang tepat saat mengonsumsi suplemen. 

Baca juga: Stamilic Inovasi Suplemen Kesehatan BPPT, Diklaim Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Baca juga: Kimia Farma Jamin Stok Obat dan Suplemen di Apotek Aman dan Harga Tetap

Hal ini diungkapkan oleh dr Nina Mariana Sp FK. Menurutnya ada beberapa indikasi yang membolehkan mengonsumsi vitamin atau suplemen di atas rata-rata. 

Ilustrasi (Shutterstock)

Pertama adalah penggunan vitamin atau suplemen dalam jumlah besar dengan tujuan pencegahan.

Selain itu juga dilakukan terapi penyakit yang tidak jelas hubungan dengan kondisi tubuh. 

Misalnya vitamin C sendiri cukup konsumsi 75-100 mg dalam kondisi normal. Namun bagi mereka yang rentan alami sakit bisa konsumsi lebih tinggi. Yaitu 5 kali atau 1000 mg per day. 

Baca juga: Nakes dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Dapat Asupan Suplemen Herbal

"Meningkatkan kebutuhan vitamin C juga diperbolehkan bagi pasien yang pasca bedah dan melahirkan hingga 500 persen. Pada perokok pun perlu meningkatkan hingga 50 persen,"ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Senin (2/8/2021).

Namun, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi vitamin atau suplemen dalam jangan panjang dan dosis yang berlebih.

Dr Nina mengatakan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu. Jika tidak, seseorang akan mengalami hypervitaminosis atau kelebihan vitamin. 

Banyak dampak yang dapat ditimbulkan. Di antaranya seperti timbul risiko batu ginjal, gangguan tulang, gangguan pencernaan dan sebagainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini