News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Doa

Bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 2021, Dilengkapi Waktu Membacanya

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tahun Baru Islam 1443 H. Dalam artikel terdapat bacaan doa akhir tahun dan awal tahun baru Islam 2021, dilengkapi waktu membacanya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan doa akhir tahun dan awal tahun baru Islam 2021.

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Ada beberapa amalan yang bisa dilaksanakan di bulan Muharram.

Termasuk membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun untuk menyambut tahun baru Islam 1443 H.

Lantas, kapan waktu membaca doa akhir tahun dan awal tahun?

Twibbon Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H. Dalam artikel terdapat bacaan doa akhir tahun dan awal tahun baru Islam 2021, dilengkapi waktu membacanya. (twibbonize.com)

Baca juga: 50 Link Twibbon Kartu Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1443 H, Ini Cara Membuat dan Bagikan ke Medsos

Doa akhir tahun dibaca sebelum memasuki Tahun Baru Islam 1443 H atau setelah sholat Ashar.

Sementara, doa awal tahun dibaca setelah Sholat Maghrib atau ketika memasuki pergantian 1 Muharram 1443 H.

Tahun Baru Islam setiap 1 Muharram dapat dimaknai dengan mengingat kembali peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

Di mana pada waktu itu, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622 M.

Di Indonesia, Tahun Baru Islam pada 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Dikutip dari setkab.go.id, Hari Libur Nasional Tahun Baru Islam 1443 Hijriah yang awalnya jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 diubah menjadi hari Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca juga: Niat Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram, Dilengkapi Jadwal Pelaksanaan dan Keutamaannya

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun

Berikut ini bacaan akhir tahun dan awal tahun:

Doa akhir tahun

Doanya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.

Ya Allah, apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada-MU, maka sungguh aku mohon ampun kepada-MU, ampunilah aku!

Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau ridloi dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada-MU ya Allah, Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari MU, wahai Dzat Yang Maha Pemurah!

Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.

Doa Awal Tahun

Doanya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam

Artinya:

Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.

Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-MU yang agung dan kedermawanan-MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-MU dengan sedekat-dekatnya.

Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!

Waktu Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 2021

Dikutip dari kalsel.kemenag.go.id, menjelang datangnya pergantian tahun baru Hijriyah, terdapat amalan yang dilakukan.

Termasuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun.

Umat Islam disunahkan untuk membaca doa akhir dan awal tahun.

Diketahui, Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Artinya, doa akhir tahun dan awal tahun dapat dibaca hari ini, Senin (9/8/2021).

Doa akhir tahun dibaca setelah shalat Ashar, sedangkan doa awal tahun dibaca setelah shalat Maghrib.

Dengan membaca doa ini, diharapkan diampuni Allah SWT atas dosanya selama setahun.

Sejarah Tahun Baru Islam 1 Muharram

Dilansir TribunnewsWiki.com, Tahun Baru Islam jatuh setiap 1 Muharram yang menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 M.

Penetapan bulan Muharram sebagai awal Tahun Baru Islam dalam kalender Hijriyah merupakan hasil dari musyawarah para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Kemudian, sejarah Tahun Baru Islam bermula ketika umat Islam mengalami kesulitan dalam menentukan tahun.

Lalu, para sahabat Nabi Muhammad seperti Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah berkumpul untuk menentukan kalender Islam.

Para sahabat nabi tersebut saling menyuarakan usulnya.

Di antara usulan tersebut terdapat pendapat yang mengatakan penanggalan Islam dihitung dari peristiwa penyerangan Abrahah terhadap Ka’bah yang dikenal dengan Amul Fiil (tahun gajah).

Ada juga yang menyarankan kalau penanggalan Islam dihitung dari turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW.

Ada pula yang mengusulkan penanggalan Islam dihitung dari wafatnya Rasulullah saw.

Hal tersebut dikarenakan waktu itu diturunkan wahyu terakhir yang menegaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna.

Lalu, Ali bin Abi Thalib mengusulkan agar kalender Hijriah Islam dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang akhirnya usul Ali bin Abi Thali blah yang diterima.

Dari usul Ali Bin Abi Thalib inilah sejarah kalender Islam pertama kali dibuat dan sejarah tahun baru Islam muncul.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunnewsWiki.com/Ami Heppy)

Simak berita lain terkait Tahun Baru Islam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini