News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Doa

BACAAN Niat Puasa Ayyamul Bidh, Dilakukan Mulai 22-24 Agustus 2021, Ini Keutamaan Menjalankannya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh - Jadwal Puasa Ayyamul Bidh pada bulan ini dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 24 Agustus 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah bacaan niat puasa Ayyamul Bidh, lengkap beserta keutamaan menjalankannya.

Disebut puasa Ayyamul Bidh karena pada tiga hari tersebut bertepatan dengan bulan yang bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, puasa Ayyamul Bidh atau yang biasa disebut puasa Hari-hari Putih dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.

Pada hari-hari tersebut umat Muslim disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa Ayyamul Bidh.

Baca juga: NIAT Puasa Ayyamul Bidh Nanti Malam, Keutamaan: Laksana Puasa Sepanjang Masa

Diketahui, 1 Muharram 1443 H jatuh pada 10 Agustus 2021 lalu.

Artinya, puasa Ayyamul Bidh pada bulan ini dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 24 Agustus 2021.

Puasa Ayyamul Bidh hari pertama dilakukan pada 13 Muharram atau Minggu, 22 Agustus 2021.

Puasa hari kedua pada 14 Muharram atau Senin, 23 Agustus 2021.

Kemudian, puasa hari ketiga dilaksanakan pada 15 Muharram atau Selasa, 24 Agustus 2021.

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Puasa Ayyamul Bidh setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah (istimewa)

Baca juga: Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh? Ini Bacaan Niat Puasa, Tanggal, dan Keutamaannya

Baca juga: Selain Puasa 10 Muharram, Ini Amalan yang Dianjurkan Dikerjakan Selama Bulan Muharram

Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh

1. Laksana Puasa Sepanjang Masa

Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.

Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).

Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).

2. Memenuhi Wasiat Rasulullah

Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."

Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.

Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."

3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah

Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).

Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.

4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian

Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.

Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).

(Tribunnews.com/Latifah)

Berita lainnya terkait Puasa Ayyamul Bidh

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini