TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah bacaan surat At Takasur ayat 1-8 beserta arti dan maknanya, selengkapnya.
Surat At Takasur memilki arti "Bermegah-megahan" yang diambil dari ayat pertama.
Surat ini merupakan surat ke 102 dan juz 30 dalam Al Quran.
At Takasur salah satu surat pendek yang terdiri dari delapan ayat.
Baca juga: Surat Al Ghasyiyah Ayat 1-26, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
Baca juga: Bacaan Surah Al-Qadr ayat 1-5: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan, hingga Tafsirnya
Surat At Takasur tergolong surat Makkiyah yang diturunkan di Mekkah setelah surat Al Kausar.
Dikutip dari quran.kemenag.go.id berikut bacaan surat At Takasur:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ - ١
al-hākumut-takāṡur
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ - ٢
ḥattā zurtumul-maqābir
Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ - ٣
kallā saufa ta'lamụn
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ - ٤
ṡumma kallā saufa ta'lamụn
Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ - ٥
kallā lau ta'lamụna 'ilmal-yaqīn
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ - ٦
latarawunnal-jaḥīm
Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ - ٧
ṡumma latarawunnahā 'ainal-yaqīn
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ - ٨
ṡumma latus`alunna yauma`iżin 'anin-na'īm
Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Makna surat At Takasur
Dikutip dari quran.com, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Buraidah.
Ia mengatakan, surat ini diturunkan tentang dua suku yaitu Bani Haritshah dan Bani al Harits yang berasal dari kaum Ansar.
Kedua suku ini menceritakan kejayaan dan perbuatan termasyhur dari orang-orang kalangan mereka yang masih hidup.
Selanjutnya, mereka pergi ke kuburan dan menyombongkan tentang perbuatan orang mati tersebut.
Sementara itu, hadis dari Ubay bin Ka’ab mengatakan:
"Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah yang penuh emas, niscaya pasti ia masih menginginkan lembah ketiga, tidak ada yang memenuhi rongganya kecuali tanah."
Hadist ini menceritakan gambaran betapa serakah dan tamaknya manusia terhadap harta dan susah untuk bersyukur karena selalu menginginkan lebih.
Baca juga: Surat Asy Syams Ayat 1-15: Bacaan Arab dan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat
Baca juga: Surat Al-Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19 dan Terjemahannya
Selain itu, surat At takasur menceritakan tentang fenomena abad ke-7 masehi, ketika wahyu diturunkan.
Masyarakat jazirah Arab saling membanggakan diri dengan harta kekayaan, keturunan, dan pengikut.
Masa awal Islam pengikut Nabi Muhammad SAW berasal dari budak dan orang-orang miskin yang dianggap lemah.
Nabi Muhammad SAW dicaci maki dan diolok-olok para pembesar Quraish dengan membanggakan diri sendiri.
Dalam surat At Takasur, orang-orang telah diperingatkan tentang akibat buruk dari bermegah megahan di dunia.
Mereka menghabiskan hidup mereka untuk saling berkompetisi dan mendapatkan banyak kekayaan duniawi.
Keuntungan dan kesenangan materi, posisi, kekuasaan, bersaing satu sama lain, dan menyombongkan diri.
Mengejar kemegahan duniawi membuat mereka sibuk sehingga mereka tidak punya waktu atau kesempatan untuk mengejar hal-hal yang lebih tinggi dalam hidup.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Bacaan Doa