News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peran Guru dan Orangtua Cegah Potensi Penyakit Mental di Kalangan Generasi Muda

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Generasi Z atau Gen Z.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit mental atau mental illness anak ditengah pandemi masih menjadi masalah besar.

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO)  mengatakan 1 dari 4 remaja di usia 16-24  tahun menderita gangguan kesehatan kejiwaan. 

Riset Kesehatan Dasar juga menunjukan lebih dari 19 juta penduduk Indonesia berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, bahkan 12 juta lebih mengalami depresi.

Transisi dari remaja ke dewasa merupakan masa krusial dimana remaja dihadapkan dengan tantangan dan pengalaman barunya dalam kehidupan.

Baca juga: Mengenal Kondisi Mental Meeting Overload Akibat Terlalu Banyak Rapat

Baca juga: Kesehatan Mental Harus Diperhatikan Sejak Anak Dalam Kandungan

Selain mulai memiliki status hukum dan tanggungjawab, fase transisi  periode tersebut cukup kritikal karena  mereka  mengalami perkembangan biologis, psikologis, dan emosional.

Terlepas dari hal itu, guru dan orangtua adalah figur yang bisa mencegah potensi penyakit mental di kalangan generasi penerus bangsa.

Perannya dapat menekan potensi penyakit mental melalui bimbingan dan pendampingan dengan pendekatan pendidikan holistik berbasis karakter di sekolah maupun di rumah.

Spesial di Hari Guru Nasional, NET bekerja sama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) berbagi  inspirasi dan virtual "Cegah Mental Illness Lewat Pendidikan Holistik Berbasis Karakter".

Acara virtual bertajuk "Cegah Mental Illness Lewat Pendidikan Holistik Berbasis Karakter". (tangkapan layar)

Dua tokoh muda di Indonesia dihadirkan dalam program tersebut, yakni Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), bersama praktisi pendidikan karakter DR Ratna Megawangi.

Mereka telah berbagi inspirasi secara virtual melalui Youtube Live  dan Facebook Live NET Mediatama, belum lama ini.

DR Ratna Megawangi mengatakan untuk menjaga kesehatan mental anak, sebagai pendidik harus terampil dengan membuat anak selalu happy dalam belajar.

"Belajar daring membuat mereka bosan. Mereka  perlu berinteraksi dengan bahagia dalam bersekolah," ungkap DR Ratna Megawangi, pendiri Indonesia Heritage Foundation.

"Selama belajar di rumah pun orangtua perlu menjaga komunikasi sehingga anak  menjadi nyaman. Jangan malah terus diomelin karena nilainya belum sesuai,” sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini