TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan Al Anbiya' Ayat 1-20 dalam tulisan Arab dan latin di dalam artikel ini.
Selain tulisan arab dan latin surat Al Anbiya', dilengkapi juga dengan terjemahan dari masing-masing ayat.
Al Anbiya' merupakan surah ke-21 dalam al-Qur'an dan terdiri dari 112 ayat.
Surat ini tergolong surah Makkiyah karena diturunkan di Mekah.
Baca juga: Bacaan Surat Al Lail Ayat 1-21 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca juga: Bacaan Surat Al-Balad Ayat 1-20, dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia
Surah Al Anbiya' Ayat 1-20
Berikut Al Anbiya' Ayat 1-20 yang dikutip dari quran.kemenag.go.id:
اِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ ۚ - ١
iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu'riḍụn
Artinya: Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat).
مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنْ رَّبِّهِمْ مُّحْدَثٍ اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ ۙ - ٢
mā ya`tīhim min żikrim mir rabbihim muḥdaṡin illastama'ụhu wa hum yal'abụn
Artinya: Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main.
لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ - ٣
lāhiyatang qulụbuhum, wa asarrun-najwallażīna ẓalamụ hal hāżā illā basyarum miṡlukum, a fa ta`tụnas-siḥra wa antum tubṣirụn
Artinya: Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, “(Orang) ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu padahal kamu menyaksikannya?”
قٰلَ رَبِّيْ يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۖ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ - ٤
qāla rabbī ya'lamul-qaula fis-samā`i wal-arḍi wa huwas-samī'ul-'alīm
Artinya: Dia (Muhammad) berkata, “Tuhanku mengetahui (semua) perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui!”
بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ - ٥
bal qālū aḍgāṡu aḥlām, baliftarāhu bal huwa syā'ir, falya`tinā bi`āyating kamā ursilal-awwalụn
Artinya: Bahkan mereka mengatakan, “(Al-Qur'an itu buah) mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya (Muhammad), atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda (bukti), seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu.”
مَآ اٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۚ اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَ - ٦
mā āmanat qablahum ming qaryatin ahlaknāhā, a fa hum yu`minụn
Artinya: Penduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman (padahal telah Kami kirimkan bukti). Apakah mereka akan beriman?
وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ - ٧
wa mā arsalnā qablaka illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta'lamụn
Artinya: Dan Kami tidak mengutus (rasul-rasul) sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.
وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوْا خٰلِدِيْنَ - ٨
wa mā ja'alnāhum jasadal lā ya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa mā kānụ khālidīn
Artinya: Dan Kami tidak menjadikan mereka (rasul-rasul) suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak (pula) hidup kekal.
ثُمَّ صَدَقْنٰهُمُ الْوَعْدَ فَاَنْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ نَّشَاۤءُ وَاَهْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَ - ٩
ṡumma ṣadaqnāhumul-wa'da fa anjaināhum wa man nasyā`u wa ahlaknal-musrifīn
Artinya: Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.
لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ - ١٠
laqad anzalnā ilaikum kitāban fīhi żikrukum, a fa lā ta'qilụn
Artinya: Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab (Al-Qur'an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti?
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَّاَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَ - ١١
wa kam qaṣamnā ming qaryating kānat ẓālimataw wa ansya`nā ba'dahā qauman ākharīn
Artinya: Dan berapa banyak (penduduk) negeri yang zalim yang telah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka itu (sebagai penggantinya).
فَلَمَّآ اَحَسُّوْا بَأْسَنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَرْكُضُوْنَ ۗ - ١٢
fa lammā aḥassụ ba`sanā iżā hum min-hā yarkuḍụn
Artinya: Maka ketika mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari (negerinya) itu.
لَا تَرْكُضُوْا وَارْجِعُوْٓا اِلٰى مَآ اُتْرِفْتُمْ فِيْهِ وَمَسٰكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْـَٔلُوْنَ - ١٣
lā tarkuḍụ warji'ū ilā mā utriftum fīhi wa masākinikum la'allakum tus`alụn
Artinya: Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu (yang baik), agar kamu dapat ditanya.
قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ - ١٤
qālụ yā wailanā innā kunnā ẓālimīn
Artinya: Mereka berkata, “Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zalim.”
فَمَا زَالَتْ تِّلْكَ دَعْوٰىهُمْ حَتّٰى جَعَلْنٰهُمْ حَصِيْدًا خَامِدِيْنَ - ١٥
fa mā zālat tilka da'wāhum ḥattā ja'alnāhum ḥaṣīdan khāmidīn
Artinya: Maka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan, sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi.
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ - ١٦
wa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā lā'ibīn
Artinya: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main.
لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ - ١٧
lau aradnā an nattakhiża lahwal lattakhażnāhu mil ladunnā ing kunnā fā'ilīn
Artinya: Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian.
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ - ١٨
bal naqżifu bil-ḥaqqi 'alal-bāṭili fa yadmaguhụ fa iżā huwa zāhiq, wa lakumul-wailu mimmā taṣifụn
Artinya: Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya).
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ - ١٩
wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụn
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ - ٢٠
yusabbiḥụnal-laila wan-nahāra lā yafturụn
Artinya: Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)