News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sadar Kesehatan dan Perubahan Iklim, Makanan Organik Kini Makin Diminati

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi makanan berprotein

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perubahan iklim (climate change) membuat banyak orang concern terhadap isu lingkungan dan kini mulai memperhatikan apakah barang dan makanan yang dikonsumsi dapat berdampak buruk pada kelestarian alam.

Satu diantara sejumlah isu yang banyak diperbincangkan adalah terkait konsumsi makanan sehat melalui produk organik.

Lalu apa itu makanan organik ?

Dikutip dari laman news.climate.columbia.edu, Kamis (13/1/2022), makanan organik melewati proses tanam tanpa adanya input sintetis seperti pestisida kimia maupun pupuk sintetis.

Pertanian organik justru menggunakan pendekatan pupuk alami seperti rotasi tanaman dan pupuk kandang untuk mengendalikan hama, penyakit, dan gulma.

Baca juga: Bisa Mencemari Makanan, Ini Waktu yang Tepat untuk Membersihkan Air Fryer

Pendekatan ini tentunya meminimalkan risiko bagi para pekerja pertanian, konsumen, dan lingkungan secara lebih luas dari paparan pestisida yang berbahaya.

Saat digunakan dalam pertanian konvensional, pestisida dan pupuk sintetis dapat menimbulkan sejumlah masalah lingkungan.

Pestisida tertentu dapat meracuni organisme non-target seperti burung, ikan, tanaman, serta membahayakan organisme yang memiliki kepentingan ekologis khusus seperti lebah dan ganggang.

Tidak hanya itu, pestisida juga sering mencemari tanah serta permukaan dan air tanah.

Sebuah studi Layanan Geologi Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa lebih dari 90 persen sampel air dan ikan dari sungai mengandung satu atau lebih pestisida.

Sementara pupuk yang mengalir ke sungai dan saluran air lainnya menyebabkan eutrofikasi, yakni suatu proses di mana penumpukan nitrogen dan fosfor yang berlebihan menyebabkan pertumbuhan alga dan produksi karbon dioksida secara berlebihan pula.

Baca juga: Tak Hanya Kirim Bantuan Makanan, Indonesia akan Bantu Pendidikan Anak dan Perempuan Afghanistan

Proses ini kemudian menghasilkan saluran air asam dengan 'zona mati' atau daerah yang sangat rendah oksigen sehingga membunuh kehidupan laut.

Nah, karena tidak menggunakan pestisida maupun pupuk sintetis, maka pertanian organik memiliki prospek berkelanjutan dalam banyak aspek.

Pertanian organik bahkan cenderung memiliki tanah yang lebih subur, menggunakan lebih sedikit energi, dan menyerap lebih banyak karbon.

Sisi berkelanjutan inilah yang akhirnya mendorong masyarakat untuk mulai beralih menggunakan bahan-bahan organik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Sehingga mengkonsumsi makanan organik ini tidak hanya dapat berdampak positif pada kesehatan mereka saja, namun juga diharapkan mampu memperbaiki kondisi alam.

Hal ini pula yang ditunjukkan oleh Beorganik, salah satu brand yang memiliki konsep bahwa sehat tidak hanya untuk tubuh, namun juga bumi.

Owner Beorganik, Eric Steven mengatakan bahwa sejak awal pihaknya concern terhadap isu kesehatan dan lingkungan, sehingga produk yang ditawarkan pun berfokus pada bahan-bahan organik dan natural.

Mulai dari teh organik, kacang organik hingga Virgin Coconut Oil (VCO), olive oil dan madu yang tentunya sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.

"Beorganik ini bukan hanya sekedar brand, tapi kami juga ingin mengajak masyarakat untuk memulai gaya hidup yang sehat dan juga tentunya menyayangi bumi dengan dimulai dari mengkonsumsi makanan dari bahan-bahan yang organik dan natural," kata Eric, dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, produk-produk organik ini telah tersedia di berbagai marketplace.

Terkait bahan organik, penelitian telah menunjukkan bahwa pertanian organik menggunakan energi 45 persen lebih sedikit, melepaskan emisi karbon 40 persen lebih sedikit, dan mendorong keanekaragaman hayati 30 persen lebih banyak dibandingkan dengan pertanian konvensional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini