News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Sejarah Paris Fashion Week: Penyelenggaraan Pertama Kali di Istana Versailles

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Le Château de Versailles atau Istana Versailles. Berikut adalah sejarah Paris Fashion Week. Paris Fashion Week merupakan perhelatan fashion yang diadakan setiap setengah tahun di Paris.

TRIBUNNEWS.COM - Paris Fashion Week merupakan perhelatan fashion yang diadakan setiap setengah tahun di Paris.

Yakni, peragaan koleksi musim semi dan musim panas (spring summer) dan koleksi musim gugur dan musim dingin (fall-winter).

Baca juga: Sempat Heboh di Indonesia, Pihak Paris Fashion Week Kini Tegas Peringatkan soal Pencurian Identitas

Kain Endek Bali menjadi bahan pilihan rumah desain ternama Christian Dior untuk koleksi Spring/Summer 2021 yang diperagakan di Paris Fashion Week di Jardin de Tuileries, Paris (29/09/2020). (HANDOUT)

Mengutip Kompas.com, Paris Fashion Week Fall-Winter 2022-2023 berlangsung mulai 28 Februari 2022 hingga 4 Oktober 2022 yang terbagi ke dalam empat pekan, yakni:

1. Pekan pertama: menampilkan koleksi siap pakai untuk perempuan, mulai dari 28 Februari hingga 8 Maret 2022.

2. Pekan kedua: menampilkan koleksi siap pakai untuk pria pada 21 Juni hingga 26 Jni 2022

3. Pekan ketiga: menampilkan koleksi haute coutre, mulai dari 3 Juli hingga 7 Juli 2022

4. Pekan keempat: menampilkan koleksi siap pakai untuk wanita, mulai dari 26 September hingga 4 Oktober 2022.

Acara yang diselenggarakan oleh Federasi Mode Perancis atau FHCM ini diikuti oleh lebih dari 100 penampilan dari rumah mode papan atas dunia seperti Hermès, Chanel, Christian Dior, Yves Saint Laurent, dan Louis Vuitton.

Baca juga: Heboh Brand Indonesia Boyong Ariel NOAH Klaim Ikut Paris Fashion Week, Begini Jawaban Sandiaga Uno

Sejarah Paris Fashion Week

Mengutip Vogue, sejarah Paris Fashion Week sendiri dimulai pada awal abad 20 saat desainer Charles Worth dan Paul Poiret ingin menampilkan rancangan busananya dalam suatu pameran busana.

Di saat yang sama, Lady Duff-Gordon (salah satu desainer Lucile) melakukan hal yang serupa di London.

Poiret yang dikenal dengan desainnya yang mewah, memutuskan untuk menggabungkan perdagangan dengan bersosialisasi dengan membuat sebuah acara dimana para peserta diminta untuk datang dengan pakaian terbaik mereka.

Satu di antara acara yang menonjol adalah pesta The Thousand and Second Night di tahun 1911, dimana Paul Poiret mempersembahkan gaun-gaun lampshade dan celana harem.

Pada taun 1920 dan 1930, Paris telah menjadi pusat mode dengan nama-nama terkenal seperti Coco Chanel, Elsa Schiaparelli hingga Madeleine Vionnet.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini