News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menangani Perkembangan Emosional dan Sosial Anak Melalui Aplikasi Cilukbalita 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minderoo Foundation dan Wahid Foundation sepakat bermitra dalam program Thrive by Five, khususnya pengenalan aplikasi Cilukbalita di Indonesia. Untuk pertama kalinya aplikasi ini diperkenalkan ke Desa Damai Wahid Foundation di Handil Birayang Bawah, kecamatan Bumi Makmur, kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 28 Maret 2022 lalu.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minderoo Foundation dan Wahid Foundation sepakat bermitra dalam program Thrive by Five, khususnya pengenalan aplikasi Cilukbalita di Indonesia.

Untuk pertama kalinya aplikasi ini diperkenalkan ke Desa Damai Wahid Foundation di Handil Birayang Bawah, kecamatan Bumi Makmur, kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 28 Maret 2022 lalu.

Selain penandatanganan deklarasi, digelar pentas seni, ikrar perdamaian yang dilakukan oleh pemuda setempat, dan promosi Aplikasi Cilukbalita yang kini tersedia untuk diunduh dari Google Store atau Apple Store.

Baca juga: Ogah Kehilangan Momen Tumbuh Kembang Anak, Felicya Angelista Putuskan Belum Pakai Jasa Baby Sitter

Dr Andrew Forrest AO,  pendiri Yayasan Minderoo mengatakan,  Indonesia terpilih sebagai negara pertama untuk peluncuran Program Thrive by Five secara global yang akan menjangkau 30 negara dalam waktu tiga tahun.

"Program internasional Thrive by Five telah dirancang untuk menyebarkan konten kepada orangtua dan pengasuh melalui berbagai saluran, baik online maupun offline, yang disesuaikan dalam bahasa dan dirancang secara individual untuk memenuhi aspek bahasa, budaya, dan sosial negara tersebut," kata Andrew dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3/2022).

Direktur Wahid Foundation,  Yenny Wahid mengatakan,  kolaborasinya dan Minderoo Foundation akan mampu menciptakan peluang yang lebih besar untuk masyarakat yang lebih damai dan toleran di Indonesia.

"Aplikasi ini akan mampu menangani perkembangan emosional dan sosial anak-anak untuk menciptakan generasi tangguh Indonesia."

"Saya berharap aplikasi ini dapat secara signifikan mengisi kurangnya konten positif tentang pola pengasuhan anak yang tepat dan sesuai budaya Indonesia," kata  Yenny Wahid dalam keterangannya, Rabu  (30/3/2022).

Aplikasi Cilukbalita untuk orangtua dan pengasuh anak usia 0-5 tahun, yang didukung oleh Thrive by Five TED Talk dari Molly Wright tentang Bagaimana setiap anak dapat berkembang pada usia lima tahun, terpilih sebagai Ted Talk paling populer tahun 2021.

Konten Thrive by Five didasarkan pada penelitian antropologis dan ilmu tentang otak yang dibuat khusus untuk setiap negara.

"Untuk memastikan aksesibilitas maksimum, konten tersedia di perangkat berteknologi rendah, perangkat yang menua (seperti gawai yang telah berumur 8 tahun), dan melalui berbagai saluran termasuk SMS, radio, televisi, dan media cetak dan digital," katanya.

Yeni menambahkan, tujuan utama dari program ini adalah untuk menginspirasi orangtua dan pengasuh untuk memiliki interaksi yang lebih sering dan berkualitas dengan anak-anak dan dengan demikian mengubah perilaku mereka dengan menyoroti tindakan yang dapat dilakukan dan diinginkan seperti permainan sederhana misalnya Cilukba yang terbukti secara ilmiah memiliki dampak yang signifikan bagi tumbuh kembang anak.

Konten dan aplikasi The Thrive by Five atau Cilukbalita dikembangkan oleh Minderoo Foundation, bekerja sama dengan Brain and Mind Center, University of Sydney dan BBE, dan didasarkan pada analisis antropologis mendalam tentang pengasuhan dan norma masyarakat, peran gender dan peran pengasuhan.

Ini meliputi beberapa aspek seperti agama, budaya dan lingkungan masing-masing negara, dikombinasikan dengan landasan ilmiah seputar otak sosial dan kognitif, kesehatan fisik, komunikasi/bahasa serta identitas dan budaya. Hasilnya adalah kumpulan tips aktivitas yang relevan dengan konteks nasional dan budaya masing-masing negara.

Profesor Ian Hickie dari Brain and Mind Center, University of Sydney mengatakan program ini adalah yang pertama di dunia.

Ini secara unik menggabungkan wawasan baru dari ilmu perkembangan otak di usia dini dengan penerapan pengetahuan budaya khusus setempat. Itu tantangan nyata tetapi juga keindahan proyek.

“Ini adalah hak istimewa yang nyata, dan pengalaman belajar yang luar biasa bagi kami, untuk bekerja dengan orang-orang di setiap negara, dan didukung oleh Minderoo Foundation.

Kita bisa membawa ilmu saraf dan praktik anak untuk bersama menciptakan lingkungan yang akan membantu setiap anak mencapai tujuan mereka secara kognitif dan juga emosional,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini