Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak ditemukan pada 1839 hingga pertengahan abad terakhir, fotografi telah menimbulkan perdebatan sengit tentang apakah merupakan 'suatu bentuk seni atau hanya sekadar cara menggunakan alat optik-mekanis mendokumentasikan realitas semata'.
Saat ini banyak orang yang mengakui bahwa fotografi memang sebuah bentuk seni, apalagi keunikannya itu membuatnya berbeda dari kerabat terdekatnya, melukis.
Baca juga: Fotografi Gerbang ke Dunia Media Digital
Lalu apa yang membuat fotografi itu bisa disebut sebagai seni?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu anda perlu kembali ke definisi seni itu sendiri.
Dikutip dari laman www.artphotoacademy.com, Jumat (8/7/2022), meskipun Merriam Webster mendefinisikan seni dengan cara yang jelas dan ringkas sebagai 'sesuatu yang dibuat dengan imajinasi, keterampilan serta keindahan dalam mengekspresikan ide atau perasaan penting', namun faktanya tidak sesederhana itu.
Kembali pada definisi klasik, orang dapat melihat bahwa fotografi memiliki segalanya untuk menjadi media yang ideal untuk mengimplementasikan ekspresi kreatif.
Fotografi bisa dianggap sebagai elemen pengganti kata-kata, oleh karena itu, sama seperti bahasa apapun, dapat digunakan pula untuk tujuan artistik.
Seorang seniman sejati tentu memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan dan berusaha untuk menyampaikan pesannya itu kepada dunia.
Baca juga: Pelatihan Menulis dan Fotografi Jurnalistik Momentum TMP Membangun Kekuatan Partai
Ini terkait dengan kemampuan manusia dalam menafsirkan informasi apapun, termasuk visual melalui berbagai cara yang memberikan kebebasan bagi seniman untuk menjadi literal.
Hal ini pula yang biasa ditunjukkan mereka yang memiliki profesi sebagai fotografer.
Sama seperti bentuk seni visual lainnya, fotografi mengeksploitasi kerentanan persepsi visual manusia dan dapat membuat anda mengalami emosi yang mampu menggerakkan dan memaksa anda melakukan hal-hal yang bahkan tidak terpikirkan sedikitpun.
Baca juga: Hobi Fotografi Bawah Air? Gadget Ini Bisa Dibawa Menyelam Hingga 6 Meter
Lalu mengapa fotografi bisa sangat mempengaruhi seseorang?
Tidak seperti lukisan, fotografi membutuhkan objek fisik yang nyata untuk pengambilan gambarnya.
Fakta inilah yang menjadi alasan mengapa anda bisa memandang foto apapun sebagai sesuatu yang lebih nyata dibandingkan jenis representasi visual realitas lainnya.
Nah, sosok yang sangat mencintai dunia fotografi ini adalah Vicky Tanzil yang telah berkiprah di dunia fotografi sejak 7 tahun silam.
Ia kini menghadirkan karyanya melalui pameran tunggal yang bertajuk '2014 - 2020 Via 2022'.
Pameran ini merupakan bentuk ungkapan mendalamnya dalam mengeksplorasi serangkaian foto yang tidak pernah ia publikasikan sebelumnya dan diambil dari beberapa tempat dengan berbagai macam media pada rentang waktu 2014 hingga 2020.
Saat ini, beberapa gambar yang diarsipkan tersebut dicerminkan melalui narasi pribadi dan karyanya sebagai subjek karya seni yang lengkap.
Vicky mengatakan bahwa pada setiap gambar dalam pameran tersebut, memiliki cerita dan narasi masing-masing yang coba ia sisipkan secara khusus bagi para pengunjung.
"Pada tahun 2022 setelah melalui beberapa proses berkarya dan refleksi, saya melihat peluang untuk memberikan setiap gambar yang ada memiliki bagian dan narasinya sendiri dalam menciptakan pertanyaan serta diskusi yang menghasilkan ide sempurna untuk bercerita tentang foto-foto tersebut secara pribadi ataupun kolektif," kata Vicky dalam keterangan resminya, Kamis (7/7/2022).
Secara struktural, kata dia, pameran ini terbuka untuk kolaborasi dan diskusi dengan beberapa pihak terkait.
"2014 - 2020 Via 2022 diselenggarakan sebagai bentuk perayaan ruang konseptual untuk karya-karya seni yang berfungsi sebagai penghubung berbagai narasi, emosi, mimpi, dan indra lainnya kepada penonton," jelas Vicky.
Perlu diketahui, pameran ini dikurasi oleh Direktur Kreatif yang berbasis di Singapura Stacia Hadiutomo, sedangkan instalasinya ditangani oleh Platform Architect, sebuah studio arsitektur yang berbasis di Jakarta.
Baca juga: Cerita Mickey Mendirikan Komunitas Fotografi Hantu, Awalnya Pengalaman Mistis, Gak Dipercaya Teman
'2014 - 2020 Via 2022' ini pun dihelat oleh sebuah studio desain yang didirikan oleh Gema Semesta selaku graphic designer dan illustrator, yakni gemasemesta.co.
Pemilihan partner dalam pameran ini tentunya telah melewati banyak pertimbangan, satu diantaranya terkait kapabilitas dalam melihat pentingnya keseimbangan antara eksplorasi desain dan keterampilan teknis.
Melalui '2014 - 2020 Via 2022', Vicky mencoba memberikan pesan tersirat melalui sebuah karya dua dimensi yang dianggap sebagai karya jadi saat ditampilkan dalam ruang tiga dimensi.
Pesan ini ditujukan untuk membuktikan bahwa karyanya 'bukan hanya sebuah arsip' saja.
Karya yang ditampilkan oleh Vicky Tanzil ini pun merupakan hasil jepretan dari kamera profesional yang dipadukan dengan hasil jepretan OPPO Find X5 Pro 5G menggunakan fitur Pro-Mode yang diambil di Socotra.
Didukung OPPO Indonesia, pameran ini dihelat di galeri seni Kala Karya, Kalijaga, Jakarta Selatan, sejak 24 Juni hingga 10 Juli mendatang.