TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini jadwal lengkap puasa sunah bulan Muharam 1444.
Di bulan Muharram ini, ada dua puasa yang disunahkan dilakukan, yaitu puasa Tasu’a dan Asyura.
Jadwal puasa Tasu'a yang dilaksanakan pada 9 Muharam 1444 H, jatuh pada tanggal 7 Agustus 2022.
Puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram 1444 H, jatuh pada 8 Agustus 2022.
Selain kedua puasa ini, ada puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan pada tanggal 13, 14, 15 Muharram, yaitu 11, 12, 13 Agustus 2022.
Berikut ini manfaat puasa Muharram.
Baca juga: Amalan Sunnah Bulan Muharram, ada Puasa Asyura dan Tasua
Hukum Puasa Muharram
Hukum puasa di bulan Muharram adalah sunah, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."
Baca juga: Kapan Puasa Asyura di Bulan Muharram 2022? Simak Jadwal dan Kemuliaannya
Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura:
1. Dapat Menebus Dosa Satu Tahun yang Lalu
Kelebihan melaksanakan puasa Tasu'a dan Asyura adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu.
Bagi muslim yang menjalankan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram akan mendapat pengampunan dari Allah SWT.
Anjuran ini diperkuat dengan sabda Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).
2. Mengikuti Anjuran Rasul
Amalan sunnah yang dapat dikerjakan setiap muslim merupakan anjuran Rasulullah yang mulia.
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).
Dalam hadist lain, Abu Hurairah berkata:
Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".
Selain itu, Aisyah, istri Rasulullah menceritakan jika hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah bisa berpuasa.
Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.
Baca juga: Amalan-amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram, Mulai Puasa hingga Memperbanyak Sedekah
3. Keutamaannya Puasa Tasu'a dan Asyura di Bawah Puasa Ramadhan
Puasa Tasu'a dan Asyura merupakan amalan sunnah yang pahalanya berada di bawah puasa Ramadhan.
Adapun puasa di bulan Muharram ini diungkapkan oleh Abu Hurairah sebagai ibadah yang biasa dilakukan Rasulullah.
4. Hari Puasa Umat Nabi Musa
Puasa Asyura merupakan jenis puasa sunnah yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, umat Nabi Musa.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?", kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya".
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura sangat berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.
Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
5. Menjadi Puasa yang Dimuliakan Rasulullah
Ada sebuah obsesi Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai.
Obsesi tersebut adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda:
"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(KompasTV/Dedik Priyanto)
Artikel lain terkait Puasa Muharram