News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Upaya yang Bisa Dilakukan Untuk Membantu Korban Kekerasan Seksual

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kekerasan seksual diperagakan model

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada tiga upaya yang bisa dilakukan untuk membantu korban kekerasan seksual. 

Hal ini diungkapkan oleh pendamping psikologi dari Akara Perempuan, Siti Hajar Rahmawati.

"Apa yang bisa dilakukan membantu korban? Pertama, stop blaming," tegasnya pada acara media briefing secara virtual, Minggu (30/10/2022). 

Menurut Siti, banyak sekali blaming atau menyalahkan korban di tengah masyarakat. 

Kalimat yang bersifat menyalakan terkadang bisa dilakukan tanpa sengaja dan tidak disadari. 

Baca juga: Empat Alasan Tak Semua Korban Kekerasan Seksual Mau Melapor ke Polisi

"Misalnya begini, makanya jangan pacaran, makanya tahu laki-laki begitu kenapa jadiin suami, dan sebagainya. Hal itu masih tantangan kita semua," papar Siti lagi. 

Kedua, upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan pengecekan secara berkala pada korban kekerasan seksual. 

Apakah penyintas baik-baik saja, dalam kondisi yang aman atau bagaimana dan jangan sungkan untuk menawarkan bantuan. 

Menurut Siti penting untuk membangun rasa empati.

"Berempatilah, karena data dari WHO menyebutkan 30 persen korban kekerasan berakhir meninggal. Ini perlu dicek berkala," tegasnya.

Langkah ketiga adalah ajak korban mencari bantuan yang tepat namun hal ini juga menjadi tantangan tersendiri. 

Karena belum semua profesional di Indonesia punya persepktif gender dan korban. 

Lebih lanjut, setelah mendapatkan bantuan, masalah belum tentu selesai bagi penyintas. 

Ilustrasi korban kekerasan seksual (freepik)

"Karena masih ada biaya yang dibutuhkan seperti kesehatan fisik, mental, biaya. Sehingga banyak yang mengurungkan pelaporan," katanya lagi. 

Tidak sedikit penyintas justru dikucilkan oleh masyarakat sekitar. 

Hingga akhirnya banyak korban mencari solusi sendiri, dan terkadang malah berdampak pada kesehatan fisik dan psikisnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini