News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerhana Bulan

Kapan Melaksanakan Sholat Gerhana Bulan Total? Simak Waktu dan Tata Caranya

Penulis: Tartila Abidatu Safira
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gerhana bulan/bulan merah - Berikut ini tata cara dan waktu yang tepat untuk melaksanakan Sholat Gerhana Bulan Total.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut tata cara dan waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat gerhana bulan total.

Waktu sholat gerhana bulan total atau sholat khusuf dilaksanakan saat gerhana bulan total berlangsung.

Jika melaksanakan sholat setelah gerhana bulan total berakhir, maka sholatnya tidak sah.

Menurut Surat Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gerhana Bulan Total terjadi pada Selasa, 8 November 2022 atau 13 Rabiulawal 1444 H.

Sebelum melaksanakan Sholat Gerhana, sebaiknya dilakukan pengamatan gerhana bulan terlebih dahulu.

Sholat Khusuf dapat dilakukan secara berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan Total yang akan Terjadi Hari Ini? Simak Penjelasannya

Maklumat tersebut juga mencatat waktu gerhana bulan total, sehingga masyarakat dapat melaksanakan sholat gerhana bulan sesuai waktunya.

Inilah waktu gerhana bulan total menurut Maklumat dari PP Muhammadiyah sebagai berikut:

Waktu Gerhana Bulan Total

1. Gerhana Penumbral mulai pukul: 15:02 WIB; 16:02 WITA; 17:02 WIT.

2. Gerhana Sebagian mulai pukul: 16:09 WIB; 17:09 WITA; 18:09 WIT.

3. Gerhana Total mulai pukul: 17:17 WIB; 18:17 WIB; 19:17 WIT.

4. Puncak Gerhana pukul: 17:59 WIB; 18:59 WITA; 19:59 WIT.

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan 8 November 2022, Mulai Jam 16.30 WIB

5. Gerhana Total berakhir pukul: 18:42 WIB; 19:42 WITA; 20:42 WIT.

6. Gerhana Sebagian berakhir pukul: 19:49 WIB; 20:49 WITA; 21:49 WIT.

7. Gerhana Penumbral berakhir pukul: 20:56 WIB; 21:56 WITA; 22:56 WIT.

Waktu Sholat Gerhana

Sholat gerhana dapat dilakukan sesudah Magrib atau sesudah Isya sesuai dengan waktu terjadinya gerhana dan waktu salat di kota masing-masing.

Waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat gerhana adalah mulai terjadinya gerhana sampai dengan berakhirnya fenomena alam tersebut.

Namun, perlu diperhatikan, ketika waktu gerhana berakhir, maka sholat gerhana harus sudah selesai.

Jika masih melangsungkan sholat gerhana saat gerhana bulan berakhir, maka segeralah menyelesaikan sholat dengan memperpendek bacaan.

Orang yang dapat mengerjakan salat gerhana adalah seseorang yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana.

Sebaliknya, orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakan salat gerhana.

Namun, dalam kasus gerhana penumbral, tidak disunahkan melakukan salat gerhana bulan.

Hal tersebut lantaran pada gerhana penumbral, piringan bulan tampak utuh dan bulat.

Sehingga tidak tampak ada bagian yang terpotong, tetapi hanya cahaya bulan sedikit redup dan terkadang orang tidak bisa membedakannya dengan bulan yang tidak mengalami gerhana.

Tata Cara Sholat Gerhana

Meski hukum sholat gerhana adalah sunnah, tapi sangat dianjurkan, karena sholat gerhana sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

Sholat gerhana dua rakaat dapat dilakukan berjamaah, tanpa azan dan ikamah.

Pada setiap rakaat sholat gerhana tentu melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali.

Sholat gerhana boleh dilakukan di mana saja, seperti di tanah lapang atau pun di masjid.

Berikut urutan tata cara salat gerhana:

- Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.

- Takbiratulihram.

- Membaca doa iftitah.

- Membaca taawuz, basmalah lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang dengan jahar.

- Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.

- Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum membaca rabbanā wa lakal-ḥamd.

- Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surah panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.

- Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.

- Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.

- Sujud.

- Duduk di antara dua sujud.

- Sujud.

- Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.

- Salam.

- Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.

Dasar Sholat Gerhana Bulan Total

Dasar sholat gerhana adalah hadis sebagai berikut:

عن عَائِشَةَ قالت كَسَفَتْ الشَّمْسُ فَأَمَرَ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً فَنَادَى أَنْ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ فَاجْتَمَعَ النَّاسُ فَصَلَّى بِهِمْ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَكَبَّرَ … … … ثُمَّ تَشَهَّدَ ثُمَّ سَلَّمَ فَقَامَ فِيهِمْ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عليه ثُمَّ قال إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ ولا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فَأَيُّهُمَا خُسِفَ بِهِ أو بِأَحَدِهِمَا فأفزعوا إلى اللَّهِ عز وجل بِذِكْرِ الصَّلاَةِ [رواه النسائي

Artinya: Dari ‘Aisyah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Pernah terjadi gerhana matahari lalu Rasulullah saw memerintahkan seseorang menyerukan ash-shalata jami‘ah. Maka orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah saw salat mengimami mereka. Beliau bertakbir … … …, kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam.

Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian berkata: Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah.

Maka apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui salat [HR al-Bukhari].

(Tribunnews.com/Safira)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini