TRIBUNNES.COM - Kesehatan mental memiliki peranan yang penting sebagai penengarai kemajuan dan kesejahteraan umat manusia.
Kesuksesan seseorang, terutama Generasi Z, tidak hanya bertolak dari kemapanan finansial dan lengkapnya sarana kehidupan, melainkan jaminan kesehatan mental yang memadai.
Meski demikian, studi yang mengetengahkan kesehatan mental di kalangan remaja masih kurang memadai.
Hal ini menjadi salah satu alasan bagi Nova Riyanti Yusuf untuk menyelenggarakan penelitian mengenai kesehatan mental di kalangan remaja, khususnya di DKI Jakarta.
Baca juga: Iluni Universitas Jayabaya Luncurkan Buku Kisah Sukses dan Inspiratif Alumni
Penelitian yang berbentuk disertasi tersebut kemudian ia kemas dalam bentuk yang lebih populer dalam buku Cegah Bunuh Diri Remaja: Yuk, Deteksi! (2022) yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.
Mengartikulasikan penelitian dengan kompleksitas tinggi bukan pertama kali dilakukan oleh Nova Riyanti Yusuf.
Sebelumnya, ia telah menulis Jelajah Jiwa, Hapus Stigma (Penerbit Buku Kompas, 2020) sebagai
bentuk populer dari tesisnya tentang autopsi psikologis dua pelukis yang bunuh diri di Yogyakarta.
Bukan tanpa sebab Nova Riyanti Yusuf memilih mendalami topik mengenai bunuh diri.
Perubahan zaman yang demikian cepat kadang kala membuat kita terdisrupsi dari kehidupan sosial, terutama akibat dampak pandemi beberapa tahun belakangan.
Hal ini memiliki efek yang luar biasa bagi remaja. Dalam masa pertumbuhan, pandemi yang tidak disangka-sangka ini membuat mereka tergeragap menyesuaikan diri baik dalam keluarga, pertemanan sebaya, hingga proses belajar di sekolah.
Cegah Bunuh Diri Remaja: Yuk, Deteksi! karya Nova Riyanti Yusuf menguak empat elemen penting yang dapat menjadi indikasi kesehatan mental remaja.
Pengalaman dan pengetahuannya di bidang psikologi membuatnya sigap mengadaptasi
teori mengenai bunuh diri ke dalam konteks dan lingkup bangsa Indonesia.
Mengambil waktu satu bulan pasca-World Mental Health Day, Cegah Bunuh Diri Remaja: Yuk, Deteksi! dirilis pada 11 November 2022 di Aula Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia selaku almamater penulis.
Dalam peluncuran dan bedah buku ini, hadir pula Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., selaku
Ketua Pokdi Kespro FKM UI, Dr. dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ (K)., selaku Dosen FK UI, serta Mischka Aoki dan Devon Enzo sebagai influencer sekaligus representasi remaja masa kini.
Turut memberikan sambutan dr. Agustin Kusumahayati, M.Sc., Ph.D., selaku Sekretaris Universitas Indonesia, Prof. dr. Mondastri K. Sudaryo, M.S., D.Sc., selaku Dekan FKM UI, serta Tri Agung Kristanto, selaku Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.
Hal ini diharapkan mampu menyebarluaskan kepekaan masyarakat luas mengenai kesehatan
mental serta menyingkirkan stigma tabu yang melekat pada isu bunuh diri.
Harapannya, semakin kita menyalakan cahaya untuk menerangi kasus-kasus bunuh diri, semakin besar kita menghadapinya dan menyelamatkan masa depan seluruh anak Indonesia.