TRIBUNNEWS.COM - Latto-latto atau clackers ball kini kembali tren. Permainan ini kembali ramai dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Per mainan tradisional latto-latto belakangan ini ramai kembali dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Baca juga: Polisi Sebut Penculik Bocah di Gunung Sahari Jakarta Kerap Belikan Anak-anak Mainan dan Jajanan
Saking ramainya per mainan latto-latto ini pun muncul di instagram Presiden Joko Widodo.
Tepatnya saat Hari Ibu pada tanggal 22 Desember 2022 kemarin.
Presiden melalui ucapan di gambar ilustrasinya yang diunggah di Instagram menampilkan sosok bocah yang tengah asih bermain latto-latto.
Warganet pun ramai berkomentar menyadari permain yang tengah happening tersebut.
" Latto latto lagi!?!?," tulis akun @mg*f*zh
Baca juga: Kabar Baik Buat Para Pecinta Mainan, Toy Expo Fantoystic World 2022 Digelar 2-4 Desember 2022
" Latto latto ga lupa," ujar akun @ta*a*h*e*a_
"Ada Yang Main Latto Latto," komentar @o*angg*bang
Permainan ini bahkan jadi topik hangat di Twitter, karena banyak yang merasa terganggu akan bunyinya.
Bahkan, saking ramainya permainan ini, seorang warganet mengaku kesal karena banyak anak kecil yang memainkan latto-latto.
"Bisa ilang aja gk sih mainan ini, gk tenang gw tiap ada bocil
Bukan Permainan Baru, Ada Sejak 1960-an
Latto-latto atau clackers ball ini bukan permainan baru, karena ternyata sudah ada sejak tahun 1960-an.
Nama permainan ini ternyata diambil dari bahasa Bugis Makassar yang berarti bunyi benturan.
Cara memainkan latto-latto adalah dengan membenturkan dua bola yang diikat tali dengan cepat dan sekeras mungkin.
Latto-latto atau clackers ball memantul satu sama lain dan menimbulkan bunyi "klak" yang memuaskan.
Dikutip dari Ravalli Republic via Kompas.com, tujuan dari per mainan ini adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin.
Baca juga: Bikin Keributan dengan Pistol Mainan di Restoran, Dua Pria Mabuk Dibekuk Polisi Bekasi
Hal ini mengakibatkan mainan hancur dan pecah berserakan di mana-mana.
Beberapa orang beranggapan bahwa tujuan dimainkanya clackers ball untuk membuat bola saling beradu saja hingga berbunyi beruntun.
Sebab, butuh trik atau usaha untuk membuat kedua bola ini saling beradu di posisi atas.
Latto-latto Sempat Dilarang
Clackers ball sempat dilarang dimainkan di beberapa negara. Satu diantaranya di Amerika.
Alasannya adalah karena per mainan itu tidak bermanfaat dan cenderung melukai.
Saat bola pendulum itu rusak, maka pecahannya bisa melukai wajah anak-anak atau meledak menjadi hujan plastik tajam.
Diketahui, per mainan clackers ball resmi dilarang dimainkan pada 1985.
Baca juga: Bikin Keributan dengan Pistol Mainan di Restoran, Dua Pria Mabuk Dibekuk Polisi Bekasi
Pada 2017, polisi Mesir melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball, meski saat itu mainan tersebut memang sedang populer.
Alasannya, per mainan clackers ball dianggap menghina presiden Mesir saat itu, Abdel Fattah al-Sisi.
Saat itu, mainan tersebut dijuluki "pendulum Sisi" atau "buah zakar Sisi".
"Kepala Direktorat telah memutuskan untuk tegas menghadapi pedagang mainan ini dan menertibkan semua perilaku negatif yang membuat marah warga," demikian larangan tersebut, dikutip dari New Arab, 9 November 2017.
Sumber mengatakan kepada situs berita online Rassd bahwa Kementerian Pendidikan Mesir memerintahkan para guru untuk menyita mainan tersebut dari siswa di sekolah-sekolah milik negara.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Mengenal Permainan Latto-latto yang Sudah Ada Sejak Tahun 1960-an, Sempat Dilarang Karena Ini,