Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tahun 2023 disebut sebagai tahun kelinci air.
Menurut Founder Feng Shui Consulting Indonesia, Yulius Fang Shio, di tahun kelinci air ini akan beberapa peristiwa yang diramalkan akan terjadi.
Baca juga: 2023 Jadi Tahun Kelinci Air, Ini Makna dan Penggambarannya Menurut Ahli Feng Shui
Pertama, dari segi pandemi
Menurut Yulius, pandemi masih akan terasa setidaknya di tiga bulan atau semester satu awal.
"Tapi akan membaik karena orang sudah terbiasa dan menghadapinya. Meski gosipnya bahwa Tiongkok masih mengalami, tapi akan membaik kembali," ungkap Yulius pada Tribunnews, Sabtu (1/7/2023).
Menurutnya pandemi tahun ini akan ada kontrol.
"Pandemi (ada) di tahun tikus 2020, kemudian di tahun ini, kelinci air. Virus yang dilahirkan seperti bayi bershio tikus akan ciong di tahun kelinci ini," papar Yulius.
Menurutnya jika kena cion di tahun kelinci ini, virusnya mengalami perubahan.
"Karena kena chion, perubahan terjadi bisa varian lebih jinak. Kemudian skala penyebarannya akan lebih terkontrol karena energinya makin berkurang dan makin melemah,"jelasnya lagi.
Kedua dari aspek ekonomi
Menurut ramalan, prediksi tahun ini juga akan kurang baik.
Apa yang ditakutkan orang-orang yaitu adanya global resesi akan ada potensi di 2023 di April sampai November 2023.
"Jadi, semua pelaku ekonomi disarankan bisa melakukan strategi untuk bisa mengantisipasi,"tegas Yulius.
Baca juga: 3 Tanaman Pembawa Keberuntungan yang Wajib Ada di Rumah Menurut Feng Shui
Hal ini berlaku bagi pelaku ekonomi khususnya berhubungan dengan bidang ekspor dan impor.
"Pasti akan terkendala, karena nilai tukar rupiah pasti berpotensi melemah,"jelasnya
Ia pun menyarankan untuk fokus ke dalam, supaya eknomi bisa terselamatkan.
Maksud dengan ke dalam adalah harus bisa punya berdayakan ekonomi lokal, sebagai contoh menggunakan produk lokal.
Lebih lanjut Yulius mengatakan jika tahun 2023 kondisi ekonomi akan lebih banyak diuji.
"Apakah kita bisa bertahan dan come back lagi dengan stronger di tahun 2025 nanti, atau terjerumus nersama orang lain. Dibutuhkan strategi pemerintah untuk meramu bagaimana komposisinya," ucap Yulius.
Ketiga, konflik Ukraina dengan Rusia
Yulius meramalkan jika konflik dua negara ini akan panas seperti sampai Maret 2023.
Namun, meski Rusia terbilang sebagai negara yang kuat, tapi hasil perang ini makin lama hasilnya yang diharapkan tidak mudah tercapai.
"Meski besar dan punya fasilitas banyak, perang tidak akan tercapai dengan mudah. Dan vlaidmir putin kalau dipaksakan makin lama yang ditakutkan rakyat dan partai sendiri bisa jadi melawan dia," paparnya lagi.
Menurut Yulius kemungkinan Rusia di tahun 2023 bisa saja kalah perang.
Bisa saja disebabkan pihak internal sendiri dan dalam konteksi ini, kata Yulius partai yang memaksa untuk disudahi saja.
"Tahun ini skenarionya Vladimir Putin bisa menunda perang tidak akan melanjutkan. Kalau memang keberatan dari partai dam jangka panjang bila dipaksa bisa mengalami kerugian," kata Yulius.
Keempat terkait bencana alam
Menurut Yulius di tahun Kelinci Air ini tanah masihdalam kondisi lemah.
Kondisi gempa bumi, longsor, tanah bergerak dan masalah air seperti gelombang tinggi, cuaca buruk, atau banjir masih 11-12 dengan tahun 2022.
Hal ini kata Yulis karena elemen air dan kayu ini akan melemahkan tanah, tanah becek berarti longsor. Atau airnya hujan banyak turun akan banjir.
"Kayu melemahkan tanah, kayu dilemahkan akan mudah longsor atau bergerak. Dengan demikian menimbulkan seperti gempa," terangnya.
Kelima soal penerbangan
Menurut Yulis, elemen air yang ada di tahun kelinci air ini mudah mematikan api kecil.
Api kecil itu biasanya dalam transportasi behubungan dengan pesawat karena di udara.
"Bukan berarti meramalkan terjadi kecelakaan pesawat udara, tapi bisa jadi diartikan sebagai bisnis penerbangan akan mengalami kendala di tahun ini," paparnya.
Bisa saja dari segi tarif, orang menggunakan jasa atau kecelakaan transportasi.
"Jadi apakah masih ini? Ini bukan suatu yang aneh. Masih akan mungkin terjadi. Di tahun ada kemungkinan ini terjadi. Bisnis penerbangan akan mengalami kendala," kata Yulius lagi.