Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki kecantikan dan bentuk wajah yang sempurna tentu menjadi dambaan banyak orang, khususnya kaum wanita.
Namun terkadang ada sebagian orang yang terlahir tidak memiliki wajah rupawan maupun simetris, sehingga membuat penampilan mereka kurang menarik dan akhirnya memunculkan rasa tidak percaya diri.
Satu dari sekian banyak masalah wajah yang dikeluhkan kaum wanita adalah terkait bentuk hidung.
Oleh karena itu, banyak yang memutuskan untuk melakukan operasi pada bagian hidungnya demi menyempurnakan penampilan.
Perlu diketahui, operasi hidung atau Rhinoplasty kini menjadi salah satu operasi bedah plastik yang diminati kaum hawa agar terlihat lebih cantik.
Dikutip dari laman www.mayoclinic.org, Senin (9/1/2023), Rhinoplasty merupakan tindakan operasi untuk mengubah bentuk hidung melalui cara memodifikasi implan dan tulang rawan.
Pada bagian atas struktur hidung terdapat tulang, sedangkan pada bagian bawah merupakan tulang rawan.
Sementara Rhinoplasty dapat mengubah tulang, tulang rawan, kulit atau ketiganya.
Di Indonesia, bedah plastik ini menjadi salah satu jenis operasi plastik hidung yang populer dan sangat digemari.
Hal itu karena operasi ini mampu membuat hidung tampak lebih proporsional dan meningkatkan daya tarik.
Jika hidung telah memiliki bentuk yang sempurna, maka keseluruhan wajah akan tampak lebih menarik, lebih cantik dan tentunya dapat membuat seseorang lebih percaya diri.
Baca juga: Bagikan Potret Pasca-Operasi Hidung, Mayang Malah Dapatkan Banyak Hujatan
Dokter Estetika dari iNov Glow, dr. Aditia Martanti, M. Biomed (AAM) mengatakan bahwa ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh pasien yang melakukan operasi hidung.
Karena selain dapat membuat hidung tampak lebih mancung, bedah plastik satu ini juga dapat memodifikasi bentuk hidung.
Mulai dari mengubah bentuk cuping hidung, bentuk puncak hidung, sudut antara hidung dan bibir bagian atas, hingga memperbaiki kelainan bentuk hidung yang disebabkan oleh cacat lahir atau cedera.
"Rhinoplasty dapat dilakukan untuk alasan kesehatan, seperti gangguan pernafasan atau cacat lahir. Untuk kondisi semacam itu, justru disarankan untuk segera melakukan operasi hidung di usia muda," kata dr. Aditia dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (9/1/2022).
Kendati demikian, ada sederet risiko yang kemungkinan dihadapi seseorang yang melakukan operasi hidung.
Mulai dari infeksi, pendarahan, hidung asimetris, hingga ketidakpuasan pasien terhadap bentuk hidung barunya.
Oleh karena itu, calon pasien harus memastikan klinik yang dipilih untuk melakukan operasi hidung.
dr. Aditia mengatakan bahwa sebelum menjalani operasi, calon pasien dapat bertemu dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah bisa dilakukan Rhinoplasty dan memperoleh bentuk hidung yang sesuai dengan harapannya.
Dokter pun akan memeriksa riwayat kesehatan dan menanyakan tentang obat dan kondisi medis saat ini.
"Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, melihat dari dekat kulit di bagian dalam dan luar hidung Anda untuk menentukan perubahan apa saja yang dapat dilakukan," papar dr. Aditia.
Baca juga: Lakukan Operasi Hidung di Swiss, Nikita Mirzani Habiskan Rp 650 Juta, Sebut Prosesnya 7 Jam
Hentikan sementara kebiasaan merokok saat melakukan operasi ini.
Bagi pasien yang terbiasa merokok, dianjurkan untuk menghentikan kebiasaannya itu sebelum operasi dan setelah operasi.
Hal itu karena nikotin dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga mengakibatkan sedikit oksigen dan darah yang sampai ke jaringan.
"Ini akan memperlambat proses pemulihan," jelas dr. Aditia.