Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kekerasan seksual pada anak marak terjadi.
Sayangnya tidak semua anak ekspresif atau berani mengungkapkan apa yang telah terjadi.
Namun menurut Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Eva Devita Harmoniati, SpA(K), ada beberapa tanda awal yang bisa diketahui orangtua jika anak mengalami kekerasan seksual.
Pertama, adanya perubahan perilaku. Anak yang tadinya periang menjadi pemurung.
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Anak-Anak Rentan Alami Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekitar Rumah
Anak pun bisa berubah menjadi cemas dan mengalami depresi.
"Takut bertemu dengan orang asing, bahkan mungkin menghindari dari pelaku, atau menarik diri pada anak-anak usia sudah remaja," ungkapnya pada media briefing, Sabtu (11/2/2023).
Kadang-kadang anak tersebut bisa menujukkan perilaku bunuh diri.
Performa belajar anak di sekolah menurun karena anak tidak bisa konsentrasi.
Kedua, muncul keluhan tidak jelas dari anak.
Diantar seperti menolak untuk pergi ke sekolah atau keluar rumah.
Selain itu anak mengeluhkan sakit perut, kepala dan sebagainya.
Muncul gangguan makan karena anak tidak mau nafsu makan hingga bulimia.
Setelah makan memuntahkan. Anak juga mengalami mimpi buruk dan sulit untuk tidur di malam hari.
Ketiga, muncul keluhan fisik seperti nyeri buang air kecil dan besar.
Ada rasa gatal dan muncul cairan yang keluar dari vagina.
Selain itu ditemukan luka di kemaluan atau anus.