Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah plastik masih jadi masalah dunia termasuk Indonesia.
Nah, salah satu tempat yang kerap ditemukan sampah plastik adalah pasar tradisional.
Untuk meminimalisir sampah plastik, Direktur Eksekutif Gerakan Diet Kantong Plastik Tiza Mafira berikan beberapa tips yang bisa digunakan para ibu saat berbelanja ke pasar.
Saat berbelanja ke pasar, ibu harus melakukan persiapan terlebih dahulu.
"Seratus persen para ibu yang belanja ke pasar tradisional pasti sudah direncanakan. Kalau sudah direncanakan bisa dipersiapkan,"ungkapnya dalam bincang-bincang mengenai gaya hidup guna ulang di Kemang Jakarta, Kamis (23/2/2/2023).
Baca juga: Akibat Pandemi, Adinia Wirasti Mulai Kurangi Sampah Plastik
Persiapan seperti apa?
Tentunya dengan membawa tas belanja bulan plastik kresek.
Kemudian sediakan tas-tas kecil untuk menampung bahan-bahan makanan yang dibeli.
Seperti cabai, bawang, dan sebagainya. Bisa pula menggunakan kotak untuk berbelanja daging atau ikan.
"Itu semua bisa dipersiapkan dari rumah. Keuntungannya apa? Ketika sampai di rumah bisa langsung masuk kulkas. Tidak usah dibongkar, tidak ada sampahnya," papar Tiza.
Selain itu, menurut Tiza kunci utama yang tidak ketinggalan adalah mengubah persepsi.
Persepsi yang perlu ditanamkan adalah kita beli produk bukan membeli kemasannya.
"Begitu pula dengan pasar. Mungkin kresek yang dikasih pedagang pasar itu rasanya kaya tidak harganya, gratis dari pedagang. Ternyata siapa yang menanggung biaya tersebut? Pedagang pasarnya," kata Tiza.
Setiap bulan, pedagang mengeluarkan uang sekitar Rp 500-600 ribu demi memberikan kantong plastik untuk konsumen.
"Ini kita tahu karena kami punya program pasar bebas plastik. Kita sudah ngobrol dengan ratusan ratusan pedagang tradisional," pungkasnya.