News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Curhat Berlebihan di Media Sosial, Ini Bahayanya

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi media sosial

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi beberapa kalangan, curhat di media sosial disebut dapat memberikan ketenangan atas masalah atau persoalan yang menimpanya.

Mendapat respons atau masukan dari orang lain diyakini bisa membuat seseorang lebih tenang, nyaman, dan terhindar dari stres.

Kepala Unit ICT Universitas Dipa Makassar (UNDIPA) Makassar, Erfan Hasmin mengatakan, terlampau berlebihan dalam curhat di media sosial tidak bagus bagi seseorang.

“Tidak semua orang di media sosial akan memberikan solusi sesuai dengan yang kita harapkan. Ada juga yang orang akan menghakimi dan memberikan respons negatif. Tentu saja ini akan berakibat memperburuk keadaan dan merusak mental diri sendiri,” ujar Erfan saat workshop Literasi Digital  bertema Aturan dan Etika Curhat di Media Sosial, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Stres Perjalanan Jadi Masalah Baru Dihadapi Karyawan Saat Mulai Normal Kembali Bekerja di Kantor

Oleh karena itu, kata dia agar tidak berlebihan curhat di media sosial atau diistilahkan sebagai oversharing, sebaiknya tidak mengunggah sesuatu di media sosial ketika emosi sedang tidak stabil.

Kondisi emosi yang tak stabil memang kerap membuat orang kurang waspada.

"Selain itu, lebih selektif terhadap apa yang hendak di-posting adalah langkah tepat sembari berpikir ulang apakah unggahan itu bakal merugikan diri sendiri atau orang lain," katanya.

VP Head of Direct Sales and Retail East Java and Bali Nusa Tenggara Indosat Ooredoo Hutchison Heny Tri Purnaningsih mengingatkan, pengguna internet harus pintar mengendalikan diri dan emosi ketika berselancar di dunia maya.

Ia mengimbau agar pengguna tidak berkomentar di media sosial ketika sedang emosi atau dalam keadaan marah karena sesuatu yang diawali dengan amarah akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

“Hindari mengumbar kehidupan pribadi di media sosial. Sebab, urusan pribadi bukan untuk konsumsi publik. Sebaliknya, hormati privasi orang lain dan jangan berkomentar negatif terhadap pendapat orang lain,” ucapnya.

Agar terhindar dari dampak buruk media sosial, Anwar Sadat, seorang konsultan IT memberikan sejumlah tips, seperti niat untuk menggunakan media sosial sewajarnya saja disertai disiplin waktu.

Lalu, bermedia sosial harus dibuat skala prioritasnya, terutama mengenai tujuan bermedia sosial tersebut.

Berikutnya adalah menyaring konten yang hendak dibaca dan memastikan bahwa konten tersebut bermanfaat.

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak tumbuh dan berkembang, serta tempat di mana kita sebagai bangsa hadir secara bermartabat,” katanya.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini