TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara shalat Lailatul Qadar, amalan sunnah pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
Shalat Lailatul Qadar dilakukan setelah waktu shalat Isya atau tarawih.
Namun, shalat Lailatul Qadar lebih baik dikerjakan di sepertiga malam terakhir seperti shalat tahajud.
Shalat Lailatul Qadar dapat dilakukan seperti shalat tahajud, shalat qiyamul lail, dan shalat witir, karena pada dasarnya adalah shalat di waktu malam.
Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan shalat Lailatul Qadar, simak tata caranya di bawah ini, dikutip dari BNP Provinsi Jambi.
Baca juga: 4 Amalan Malam Lailatul Qadar, Ibadah Sunnah pada 10 Malam Terakhir Ramadhan
Niat shalat Lailatul Qadar 2 Rakaat
“Ushalli sunnatan fi lailatil qadri rak’âtaini mustaqbilal qiblati lillâhi ta’âlâ”
Artinya: Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.
Niat Shalat Lailatul Qadar 4 Rakaat
“Ushalli sunnatan fi lailatil qadri arba’a raka’âtin mustaqbilal qiblati lillâhi ta’âlâ”
Artinya: Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar empat rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.
Baca juga: Contoh Khutbah Jumat: Meraih Malam Lailatul Qadar
Cara Shalat Lailatul Qadar
Shalat Lailatul Qadar dilakukan sama seperti shalat pada umumnya.
Jika dikerjakan dua rakaat, maka pelaksanaannya sama seperti shalat subuh, yaitu dengan satu kali salam di akhir rakaat.
Untuk shalat Lailatul Qadar empat rakaat dapat dilakukan dengan empat rakaat sekaligus, seperti shalat asar, dengan salam di akhir rakaat.
Berikut ini cara shalat Lailatul Qadar 2 rakaat:
1. Takbiratul ihram
2. Membaca doa iftitah
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat pendek
5. Ruku'
6. I'tidal
7. Sujud pertama
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua.
Baca juga: Ciri Orang yang Dapat Lailatul Qadar, Beserta Cara Memaksimalkan Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Doa-doa setelah Shalat Lailatul Qadar
Berikut ini doa setelah shalat Lailatul Qadar yang dikutip dari BNP Provinsi Jambi:
QS: Al Baqarah: 286
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn”
Artinya: Ya Tuhan, janganlah Engkau siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir. (QS : Al Baqarah : 286).
QS: Ibrahim : 40-41
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (٤٠)رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ ٤١
“Rabbij’alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī rabbanā wa taqabbal du’ā. Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu’minīna yauma yaqụmul-ḥisāb”
Artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). (QS: Ibrahim : 40-41).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Malam Lailatul Qadar