TRIBUNNEWS.COM - Inilah tata cara puasa Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Puasa Syawal sendiri memiliki hukum sunnah untuk dilaksanakan selama enam hari pada bulan Syawal ini.
Termasuk dalam kategori puasa sunnah muakkad, puasa Syawal ini memang dianjurkan oleh Rasullah SAW.
Adapun bacaan doa buka puasa Syawal ini lengkap dengan bahasa Arab, Latin, dan artinya.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Beserta Keutamaan Menjalankannya
Tata Cara Puasa Syawal
- Bacaan doa niat untuk memulai puasa Syawal, sebagai berikut:
أَنَّيْ نَوَيْتُ صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَهْرِ شَوَّالِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
'Annay niawajtu shauma sittati ayyamin min syahri Syawwali sunnatan lillahi ta'ala.'
Artinya:
"Saya niat berpuasa enam hari pada bulan Syawal sebagai amalan sunnah karena Allah Ta'ala."
- Waktu Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari pada bulan Syawal setelah Idul Fitri, puasa ini dapat dilakukan berturut-turut maupun tidak berturut-turut.
- Boleh makan sahur seperti puasa lainnya, boleh makan sahur sebelum fajar.
Doa Buka Puasa Syawal
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
'Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.'
Artinya:
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Selain itu, ada juga bacaan doa puasa Syawal ini yang dapat dibaca setiap akan memulai puasa Syawal atau pada saat berbuka puasa.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى صِيَامِ هَذِهِ الأَيَّامِ الْمَشْهُودَةِ ، وَاجْعَلْهَا مِنَ الْقَبُولِ ، وَأَعِنِّي عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ فِيهَا ، وَاجْعَلْهَا لِي فَرْحًا وَمَغْفِرَةً وَعِتْقًا مِنَ النَّارِ
'Allahumma a'inna ala shiyami hadzihil ayyamil masyhudati, waj'alhaa minal qobuuli, wa a'inna ala qiyamil laili fiihaa, waj'alhaa li farhan wa maghfiratan wa 'itqon minan naar.'
Artinya:
"Ya Allah, tolonglah aku dalam menjalankan puasa enam hari yang mulia ini, jadikanlah puasaku diterima, tolonglah aku untuk menjalankan ibadah malam di dalamnya, jadikanlah itu sebagai kesenangan, pengampunan, dan pembebasan dari neraka bagi saya."
Keutamaan Puasa Syawal
Inilah keutamaan dari melaksanakan puasa Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, yang dikutip dari bnp.jambiprov.go.id.
- Ada Manfaat Kesehatan
Ada sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh ketika menjalankan Puasa Syawal 6 hari
Dari beberapa penelitian, puasa intermiten yang dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit.
Sehingga, berpuasa Syawal dapat memberikan manfaat serupa bagi kesehatan.
- Menghapus Dosa Selama Setahun
Puasa Syawal 6 hari merupakan cara yang baik untuk memperbaiki amalan selama bulan Ramadhan.
Berpuasa pada enam hari pertama setelah Idul Fitri, dapat memperbaiki amalan kita yang kurang sempurna selama Ramadhan.
Dalam hadis riwayat Muslim, puasa Syawal 6 hari akan menjadi penghapus dosa-dosa yang dilakukan selama Ramadhan sebelumnya.
- Dianjurkan Rasulullah SAW
Puasa Syawal 6 hari merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah sendiri sangat aktif melaksanakan puasa ini.
Dalam beberapa hadis dinyatakan bahwa beliau tidak pernah melewatkan puasa Syawal kecuali karena sakit atau keperluan lain yang penting.
- Terdapat Pahala yang Besar
Puasa Syawal 6 hari juga memberikan kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia telah memperoleh pahala puasa sepanjang tahun”
- Menyempurnakan Ibadah
Seorang Muslim yang memahami ibadah dilakukannya tentu tidak akan pernah merasa cukup dengan hasil atau pahala yang diberikan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, ia melakukan ibadah-ibadah sunah tambahan, satu di antaranya adalah puasa enam hari di bulan Syawal sebagai cara untuk memperbaiki ibadah wajib telah dilaksanakan sebelumnya.
Sudah jelas bahwa puasa Syawal dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan ibadah wajib lainnya, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya:
'Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya.'
'Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama.'
'Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.' (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.).
(Tribunnews.com/Pondra Puger)