TRIBUNNEWS.COMĀ - Inilah pengertian netiquette yang bisa menjadi pedoman pengguna internet dalam berinteraksi.
Netiquette adalah singkatan dari network etiquette atau internet etiquette.
Sederhananya, netiquette (baca: netiket) merupakan etiket atau etika di dunia maya.
Menurut KBBI, etiket adalah tata cara (adat sopan santun, dan sebagainya) dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusianya.
Pakar Cognitive Behavioral Therapy (CBT) asal Amerika Serikat, Avigail Lev, etika berinternet penting diketahui dan diterapkan agar interaksi online menjadi positif dan saling menghormati.
Aturan utama netiket adalah jangan melakukan atau mengatakan atau menulis di internet apa yang tidak akan dilakukan atau dikatakan atau ditulis secara offline.
Baca juga: 1.645 Anak dan Remaja Idap Diabetes, Pola Makan Tinggi Karbohidrat dan Main Gadget Bisa Jadi Pemicu
Setidaknya berikut 10 aturan utama etika berinternet, dilansir verywellmind.com:
1. Jadikan Orang Nyata sebagai Prioritas
Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada mencoba berkomunikasi dengan seseorang yang asyik dengan ponsel, tablet, atau perangkat elektronik lainnya.
Hal ini dikenal dengan phubbing. Phubbing adalah perilaku seseorang yang asyik dengan gadget ketika berhadapan dengan orang lain
Terlebih saat sedang berdua bersama pasangan, orang tua, atau anak-anak.
Terus-menerus membuka Instagram atau berbalas pesan dengan orang lain di aplikasi perpesanan memberikan kesan Anda tidak peduli dengan orang yang ada di dekat Anda.
Jika seseorang mencoba berbicara dengan Anda saat menggunakan gadget, hentikan apa yang Anda lakukan dan lihatlah mereka.
Apapun yang terjadi di dunia online umumnya bisa menunggu.
Baca juga: Anak Kecanduan Gadget? Cegah Gangguan Penglihatan, Coba Terapkan Aturan 20-20-20
2. Gunakan Bahasa yang Sopan
Jangan sengaja menyebut orang, menghardik, atau mengungkapkan pendapat yang menyinggung.
Jika Anda tidak berani atau tidak mau menyampaikan itu secara langsung di dunia nyata, maka jangan Anda lakukan dalam internet.
Aktivitas online meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus.
Informasi dan konten yang dibagikan secara online dapat disimpan, diarsipkan, atau dibagikan oleh orang lain, meskipun Anda menghapusnya nanti.
Apa yang Anda tempatkan di dunia maya bersifat permanen dan dapat digunakan untuk melawan Anda.
3. Bagikan secara Bijaksana
Berhati-hatilah membuat terlalu banyak postingan tentang diri Anda secara online.
Jangan mengirimkan gambar vulgar, memposting gambar penggunaan alkohol, penggunaan narkoba, atau informasi lain tentang kehidupan pribadi Anda secara online.
Orang yang melihat bisa menyimpannya dan jejak digital akan bisa diakses oleh banyak orang, selamanya.
Bahkan jika Anda mencoba menghapus postingan ini nanti, mungkin sudah terlambat.
Untuk menghindarinya, sebelum posting tanyakan kepada diri Anda, apakah postingan ini akan bermasalah dengan bos, teman, orangtua, atau tetangga.
Baca juga: Waspadai Tren Burnout yang Berisiko Buruk Pada Kesehatan karena Penggunaan Gadget Berlebihan
4. Jangan Oversharing
Jangan terlalu berlebihan memposting hal yang bersifat pribadi.
Seperti warna favorit, mobil pertama, kota ibu Anda dilahirkan, karena ini bisa dipakai penipu untuk mencuri identitas dan informasi Anda.
Berhati-hatilah dengan informasi apa pun yang dapat digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan keamanan di akun pribadi Anda.
Hindari juga secara terang-terangan mengunggah pelat nomor kendaraan, alamat lengkap, hingga nomor identitas kependudukan.
5. Jangan Mengecualikan Orang Lain
Misalkan Anda sedang berselancar di media sosial saat bersama teman-teman.
Ketika Anda tertawa saat menemukan lelucon, meme, atau video lucu, jika tidak ingin membagikan kepada teman yang berada di dekat Anda, maka simpan untuk nanti.
Jangan membuat teman atau orang spesial yang berada di sekitar Anda merasa terkecualikan.
Saat orang merasa tersisih, itu dapat menimbulkan emosi negatif.
6. Pilih Teman dengan Bijak
Ketimbang menghapus orang lain dari daftar pertemanan di media sosial, pikirkan sejak awal sebelum mengirim permintaan pertemanan atau menerima undangan pertemanan.
Jika Anda tidak ingin berteman dengan seseorang dalam jangka panjang, netiket yang baik adalah tidak menambahkannya sejak awal.
Untuk tetap berhubungan dengan kolega tanpa menambahkannya sebagai teman Facebook, beri tahu mereka bahwa Anda hanya menggunakan Facebook untuk pertemanan pribadi yang dekat.
Sarankan agar Anda terhubung di platform lain seperti LinkedIn atau situs jaringan profesional lainnya untuk tetap berhubungan.
Kemudian bila Anda berselisih paham dengan orang di dunia nyata, tidak masalah bila Anda "mengkahiri" pertemanan di dunia maya.
7. Hormati Privasi Orang
Misalnya Anda ingin mengunggah foto atau video secara online di status WA atau Insta Story yang menyertakan orang lain, lebih baik minta izin terlebih dulu.
Tidak semua orang ingin terpublikasi di dunia maya.
Termasuk dalam menandai dalam postingan baik di ruang publik maupun di halaman media sosial pribadi Anda.
Ingatlah jika Anda menandai orang di Facebook atau Instagram, orang lain dapat mengakses foto itu, kecuali orang di dalamnya telah menyesuaikan pengaturan privasinya.
8. Menanggapi Pesan dengan Segera
Jika Anda mendapat pesan spam, promosi, atau pesan lain yang tidak diminta, Anda tidak berutang untuk membalas pesan tersebut.
Namun, balaslah segera pesan yang masuk di aplikasi perpesanan Anda dari keluarga, teman, atau rekan kerja.
Bila belum sempat membalas pesan karena ada kegiatan lain yang mendesak, beri tahu mereka agar mereka tidak menunggu.
9. Perbarui Informasi tentang Diri Anda secara Daring
Jangan meninggalkan informasi yang tidak akurat secara online hanya karena Anda tidak mau repot memperbarui profil media sosial Anda.
Termasuk informasi terbaru terkait bisnis hingga web perusahaan Anda.
Misalkan, update selalu jam operasional usaha Anda yang dicantumkan di Google Business atau di profil Instagram dan WhatsApp.
Jika Anda tidak dapat memperbarui secara berkala informasi situs web Anda, lebih baik hapus saja.
Termasuk informasi pribadi Anda di platform profesional seperti LinkedIn.
Jika calon pemberi kerja menemukan informasi usang atau lama di halaman jejaring profesional Anda, mereka mungkin berasumsi Anda tidak cukup peduli untuk mendapatkan pekerjaan.
10. Jangan Spam
Istilah "spam" berlaku untuk penerimaan pesan yang tidak diinginkan.
Di dunia online, spamming dapat mengacu pada email, teks, atau pesan media sosial yang tidak diinginkan.
Sebagian besar dari kita akrab dengan panggilan spam atau email spam dari perusahaan yang tidak diberi izin untuk menghubungi.
Tapi, kita juga bisa mendapat spam oleh keluarga dan teman, seperti ketika mereka berulang kali menghubungi kita meminta untuk bergabung dengan bisnis mereka.
Bila pesan Anda belum dibalas dalam waktu yang menurut Anda sudah terlalu lama, cobalah untuk menggunakan panggilan atau hubungi melalui platform lain.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)