TRIBUNNEWS.COM - Bulan Muharram merupakan satu bulan istimewa sekaligus dimuliakan dalam Islam.
Sebab di bulan ini, terdapat satu momen penting yaitu Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram.
Pada Bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti berpuasa.
Pertanyaannya, bolehkah berpuasa di Tahun Baru Islam 1 Muharram atau puasa pada akhir tahun dan awal tahun?
Hal ini berkaitan dengan beredarnya riwayat, "Barang siapa berpuasa akhir tahun yaitu 30 Dzulhijjah dan digabung dengan 1 Muharram, maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun."
Baca juga: Kapan Puasa Tasua, Asyura, dan Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 1445 H? Berikut Penjelasannya
Menurut dai kondang, Buya Yahya, ada sejumlah riwayat yang tidak benar disusupkan dan justru dipegangi oleh Umat Islam.
Termasuk dalil tentang puasa di akhir tahun dan awal tahun.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah itu menegaskan, riwayat tersebut bohong alias tidak benar.
"Ini jelas bohong riwayat tersebut. Wong akhir-awal tahun ada pada zaman Umar bin Khattab, bukan pada zaman Nabi."
"Yang mencetuskan awal tahun baru, khalifah Umar bin Khattab," kata dia dalam sebuah ceramah seperti dikutip Tribunnews.com dari YouTube Al-Bahjah TV.
Untuk amalan puasa saat bulan Muharram, lanjut Buya Yahya, lebih baik berpegangan pada hadits yang shahih.
Hadits tersebut berbunyi: Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.
"Ini sudah cukup, nggak usah pakai riwayat-riwayat palsu, riwayat aneh. Masalah puasa akhir tahun, awal tahun nggak dibenarkan," tegas dia.
Buya Yahya pun lebih menyarankan, agar umat Islam menjalankan puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram.
Akan lebih baik juga berpuasa pada tanggal 9 atau 11 Muharram.
"Untung-untungnya, 9, 10, dan 11 (Muharram). Biar dapat pahala double-double. Biar tiga hari dalam satu bulan istimewa," kata Buya Yahya.
Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura
Amalan untuk berpuasa pada 10 Muharram juga disampaikan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Asep Shalahuddin.
Menurut Asep, terdapat dua keutamaan puasa Asyura pada bulan Muharram.
Pertama, puasa Asyura merupakan salah satu dari empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW.
Berdasarkan hadis: "Dari Hafshah ia berkata: Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW, yaitu: puasa Asyura tanggal sepuluh dan puasa tiga hari setiap bulan serta salat dua rakaat sebelum subuh." (HR. Ahmad dan an-Nasai).
Kedua, puasa Asyura mempunyai keutamaan dapat menghapus dosa tahun yang lalu.
Berdasarkan hadis: "Dari Qatadah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau menjawab: Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya lagi tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: Puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu". (HR. al-Jama'ah, kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi).
Dikutip dari muhammadiyah.or.id, sebelum melaksanakan puasa Asyura, disunahkan untuk melaksanakan puasa Tasua.
Berdasarkan hadis: "Ia (Ibnu Abbas berkata); Rasulullah saw bersabda: Seandainya aku (Rasulullah) masih hidup sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan". (HR Ibnu Majah).
Meskipun Nabi Saw telah berniat untuk melakukan puasa pada hari ke-9, tapi Rasulullah Saw belum sempat melaksanakannya karena telah dipanggil Yang Maha Kuasa.
"Dapat disimpulkan puasa Asyura sebaiknya dilaksanakan setelah puasa Tasu'a, karena Nabi Muhammad saw melakukan puasa Asyura pada tanggal ke-10 dan beliau juga berniat untuk berpuasa pada tanggal ke-9."
"Ini adalah pendapat atau cara yang paling kuat," kata dia.
Baca juga: Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2023 pada Bulan Muharram 1445 Hijriah
Niat Puasa Tasu'a dan Asyura
Bacaan niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala
Bacaan niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2023
Menurut kalender, 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.
Jika dihitung dari tanggal tersebut, maka jadwal puasa Tasua (9 Muharram 1445 H) dilaksanakan pada 27 Juli 2023.
Sementara jadwal puasa Asyura 2023 (10 Muharram 1445 Hijriah) dilaksanakan pada 28 Juli 2023.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Muhammad Alvian Fakka)