Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Desainer kenamaan Didiet Maulana merespons aksi iseng Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mengecek pakaian Menteri BUMN Erick Thohir dalam upacara peringatan HUT RI ke-78 pada Kamis (17/8/2023).
Diketahui, busana yang dikenakan Erick Thohir dan istrinya Liza Thohir pada momen istimewa tersebut merupakan rancangan Didiet Maulana.
Desainer kenamaan Didiet Maulana merespons aksi iseng Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mengecek pakaian Menteri BUMN Erick Thohir di istana.
Didiet pun berkelakar dengan nada gemas bahwa dirinya akan membuatkan baju serupa untuk Basuki di kesempatan lain.
"Pak Bas ntar saya bikinin juga ya," tulis Didiet dalam salah satu unggahan di instagram yang dikutip Tribun, Jumat (18/8/2023).
Baca juga: Makna Baju Erick Thohir yang Sempat Jadi Korban Keisengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Sementara dikolom komentar lainnya, Didiet menawarkan diri agar bisa mengukur badan Basuki untuk keperluan menjahit baju.
"Jadi...kapan sy bisa ukur Pak Bas, min," tulis Didiet.
Diketahui sebelumnya, tertangkap kamera aksi iseng Basuki kepada Erick Thohir.
Saat suasana sedang berdiri tegak menikmati lagu, secara tiba-tiba dan sengaja Basuki mengecek baju milik Ketua PSSI itu
Basuki tampak menyingkap atasan Erick Thohir yang sontak membuat Erick Thohir kaget.
Momen ini pun mengundang tawa dari tamu dan undangan yang di sebelah mereka.
Di kesempatan berbeda Basuki mengungkapkan alasannya melakukan aksi tersebut.
Basuki berujar ia hanya mengecek dan memastikan bahwa baju yang dikenakan Erick Thohir bukanlah pakaian Jawa.
"Itu kan saya tanya, ini baju apa? Boedi Oetomo katanya. Kan pake jas tapi saya melihat, ini kancingnya ternyata cuma satu. Jadi memang itu model kancing Boedi Oetomo bukan Jawa tapi Boedi Oetomo 1908," ujar Basuki.
Baju Erick Thohir Terinspirasi Boedi Oetomo
Dilansir dari akun media sosialnya, Erick Thohir menerangkan makna baju yang ia kenakan.
Erick menuturkan, baju yang ia kenakan terinspirasi dari organisasi pergerakan Boedi Oetomo sebagai organisasi terpelajar.
"Dirgahayu ke-78 tanah airku Indonesia