Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melakukan aktivitas screen time atau menggunakan gawai berlebihan dapat berdampak tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
Lantas apa yang mesti dilakukan jika anak sudah terlanjur kecanduan screen time?
Screen time adalah adalah waktu yang dihabiskan oleh seorang anak untuk menggunakan perangkat elektronik, seperti ponsel, tablet, komputer, maupun televisi.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof DR Dr Ahmad Suryawan, SpA(K) pun bagikan beberapa tips.
"Kalau sudah terjadi, prinsip pertama dipakai ini dulu," ungkapnya pada media gathering virtual, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Cara Caca Tengker Hindari Anaknya dari Kecanduan Gawai
Prinsip pertama adalah mengatur screen time orangtua dari si anak.
Kalau anak sudah kecanduan, maka orangtua harus mengurangi screen time, dimulai dari diri sendiri.
Bahkan diusahakan untuk tidak screen time di depan anak-anak.
Kedua, mulai terangkan aturan penggunaan media sosial yang dianjurkan.
Misalnya, tidak boleh menggunakan screen time di kamar tidur, pada saat makan dan sebagainya.
Ketiga, perhatikan aktivitas anak di media sosial itu.
Saat screen time, apa aktivitas yang dilakukan anak apakah bermain game, atau malah berjejaring sosial.
Keempat, selain membatasi waktu mengakses anak di media sosial, kenalkan anak dengan aktivitas lain sesuai dengan usianya.
"Yuk ikut mama bermain basket misalkan. Oh papa main sepeda yuk sama-sama. Nanti setelah dia telah rutin melakukan aktivitas yang lain, baru ke aktivitas screen time," kelas dr Suryawan.
Kalau anak langsung dikenalkan dengan gawai, maka bisa memicu gangguan perilaku pada anak.
"Kalau belum ada kegiatan lain, maka nanti anda akan dianggap destroyer sama anak. Mamaku tidak boleh main game dan lain-lain.
Sifatnya nanti gangguan perilaku, karena keinginan tidak tercapai, diotaknya akan berontak," jelasnya.
Orangtua pun perlu mengatur kapan harus berinteraksi dengan orang lain.
Kelima, apresiasi anak jika berhasil menerapkan aturan dari orangtua.
"Minimal verbal. Mama senang kalau kamu begitu. Tetapi anda sendiri sudah meregulasi diri sendiri.
Jangan sampai teriak ke anak, anda sendiri sedang megang handphone. Ini sesuatu yang sulit diterima untuk anak itu," tutupnya.