Niat shalat istisqa:
أُصَلِّي سُنَّةَ الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Lafal: Usalli sunnatan Istisqa' rakaataini mustaqbilalqiblati imaaman/maakmuumalillahi ta'alaa.
Artinya: Aku niat sholat sunnah Istisqa dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam/makmum karena Allah Ta'ala.
3. Sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali takbir pada rakaat kedua.
4. Pada setiap rakaat, imam membaca surat al-Fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum.
Dilanjutkan dengan rukuk, dua sujud, dan duduk di antara dua sujud.
5. Pada rakaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan salawat seperti yang dibaca dalam shalat wajib.
Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.
6. Imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah yang hadir.
Khutbah shalat istisqa' terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah.
Rukun khutbah dan tata caranya dalam shalat istisqa' sama seperti yang dilakukan khatib sesudah shalat Id.
Di antaranya membaca takbir 9 kali pada khutbah pertama dan takbir 7 kali pada khutbah kedua.
Dalam materi khutbah, dianjurkan khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat serta meminta ampun atas segala dosa.
Juga memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.