Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan isu kesehatan mental jadi perhatian.
Pentingnya memerhatikan kesehatan mental bukan hanya pada orang dewasa, tapi juga semenjak anak.
Nyatanya, membaca dapat memengaruhi bahkan dukung kesehatan mental pada anak.
Baca juga: 6,1 Persen Penduduk Indonesia usia 15 Tahun ke Atas Alami Gangguan Kesehatan Mental
Hal ini dibenarkan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr.dr.Hesti Lestari Sp.A(K).
Sebelumnya ia menjelaskan jika perkembangan mental atau emosi, dari seseorang dipengaruhi banyak hal.
Tapi anak harus memiliki pengalaman tumbuh kembang dalam lingkungan keluarga yang aman penuh kasih sayang.
"Sehingga bisa merasakan bagaimana berinteraksi secara menyenangkan. Nah, (sembari) membaca itu bisa," ungkapnya pada media briefing virtual, Senin (11/12/2023).
Saat anak membaca bersama orangtua, akan tercipta pengalaman yang menyenangkan.
Apa lagi dalam cerita dibacakan orangtua itu juga bisa mengandung pesan moral.
Selain itu dalam cerita yang dibacakan, diajarkan bagaimana anak bersosialisasi dan reaksi apa yang dilakukan kalau terjadi sesuatu.
"Orangtua mengajarkan itu bisa lewat mendongeng. Dianjurkan dia memilih buku, diajarkan. Tentu saja memengaruhi kesehatan mental," tegas dr Hesti.
Sedangkan anak yang hidup dalam ketakutan hingga kekerasan dapat membuat stres berkepanjangan.
"Jadi banyak hal memengaruhi tapi kebiasaan membaca bisa salah satu cara bisa mengembangkan kesehatan mental yang baik bagi anak sosial dan emosional," kata dr Hesti.