News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dampak Negatif Over Protective pada Anak, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keluarga.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentunya setiap orang tua ingin memberikan perlindungan pada anak.

Namun, orang tua perlu memberikan perlindungan sesuai usia si anak.

Jika tidak, perlindungan tersebut bisa saja mengarah pada over protective atau perlindungan yang berlebihan. 

Hal ini diungkapkan oleh Psikolog keluarga dan pendidikan anak, Adib Setiawan. 

"Kalau over (berlebihan) pasti tidak bagus. Tentunya over protective tidak menjadi baik, melindungi anak tidak sesuai dengan usianya," ungkapnya pada kanal YouTube Tribun Health, Jumat (5/1/2024).

Lantas apa yang terjadi jika orang tua over protective? 

Pertama, pengembangan anak menjadi terganggu. Menurut Adib, ada tugas pengembangan anak harus dikuasai. 

"Misalnya anak usia 1,5 tahun berlatih jalan. Kalau terlalu over protective anak tidak dilatih jalan digendong terus sehingga berjalan menjadi terlambat," jelasnya. 

Kedua, anak bisa menjadi pribadi yang tidak mandiri dan tidak percaya diri. 

Misalnya, anak yang sudah remaja dilarang untuk keluar rumah atau bertemu dengan temannya. 

"Tidak boleh bertemu temannya, keluar rumah. Anak bisa minder. Di rumah juga malah main game. Nanti tidak bisa berkembang," kata Adib lagi. 

Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?

Ketimbang over protective, Adib ungkap ada beberapa langkah yang lebih baik dilakukan oleh orang tua. 

Pertama, pastikan remaja mengembangkan keterampilan yang ia miliki. 

Akademik melalui sekolah, keterampilan olahraga, kesenian, termasuk juga jangan lupa keterampilan pembinaan moral. 

"Nilai-nilai harus dimiliki seorang anak. jadi jangan sampai orang tua itu memenuhi kebutuhan anak hanya jasmani. Dalam artian tanya sudah makan atau belum, hanya memenuhi kebutuhan perut," tegasnya. 

Menurut Adib, anak perlu belajar value seperti nilai moral. 

Beberapa nilai moral yang perlu dipenuhi  oleh anak seperti perlu melatih kerja sama dengan teman. 

Ajarkan juga berbagi sama teman. Jangan sampai anak egois tidak mau berbagi. 

Orangtua perlu mengajarkan nilai menghargai temannya. Jangan sampai anak mengejek atau bisa diejek.

"Ini perlu dilatih. Menolong, membela yang benar. Kasih sayang. Ini penting," imbuhnya. 

Jika nilai ini diterapkan, anak bisa menyesuaikan dengan lingkungannya. 

Anak bisa berkomunikasi dan terbebas dari bullying.

Kedua, anak khususnya  yang telah remaja perlu mengembangkan keterampilan intelektual melalui tugas-tugas akademik. 

"Jadi tugas akademik jangan sampai yang ngerjain orang tua. Orang tua over protective maka pekerjaan  rumah sampai dikerjain," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini