News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan

Doa Niat Puasa Ramadan Berbahasa Arab, Latin, dan Artinya

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa - Simak bacaan doa niat ketika berpuasa di bulan Ramadhan, lengkap dengan rukun dan syarat sah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan doa niat puasa Ramadhan, lengkap dengan penjelasannya.

Ketika bulan Ramadan, umat Islam wajib menjalankan ibadah puasa serta memperbanyak ibadahnya.

Puasa Ramadhan merupakan kegiatan ibadah menahan diri dari nafsu, mulai dari saat fajar hingga berbuka atau pada saat terbenamnya matahari di bulan Ramadhan.

Sebelum melakukan ibadah puasa Ramadhan, sebaiknya kita membaca doa niat berpuasa.

Niat Puasa Ramadhan

Niat puasa ini dibacakan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Baca juga: Bacaan Doa ketika Masuk Masjidil Haram dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Dikutip dari buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhammad Syukron Maksum, dijelaskan bahwa rukun berpuasa sebagai berikut.

Rukun Puasa

a. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenamnya  matahari.

b. Berniat agar setiap manusia dapat memperoleh apa yang diniatkan, niat berpuasa  biasanya dilakukan sebelum fajar dengan mengucapkannya.

Mengutip dari kotapekalongan.kemenag.go.id, inilah syarat sah menjalankan ibadah puasa:

1. Islam, baligh (dewasa)

Hanya umat yang beragama Islam dan sudah dewasa yang diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

2. Berakal

Artinya bagi orang gila, penyandang epilepsi tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

3. Mampu secara fisik

Orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit atau dikarenakan memang benar-benar lemah fisik (dalam arti, apabila dipaksakan berpuasa bisa timbul risiko yang sangat besar seperti sakit parah atau menimbulkan kematian), maka tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

4. Suci dari haid dan nifas

Bagi wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi dan yang sedang dalam keadaan nifas tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

Akan tetapi, dia wajib untuk qadha atau mengganti puasa dikemudian hari.

5. Mumayyiz

Bagi mereka yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk.

Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Januari 2024, Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh

Keutamaan Bulan Ramadhan

Dikutip dari buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhammad Syukron Maksum, terdapat beberapa keutamaan dari bulan suci Ramadhan sebagai berikut:

1. Bulan berlimpah berkah

Saat datang bulan Ramadhan Rasulullah SAW, bersabda, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, sebagai berikut: "Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu syaitan-syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya." (HR. Ahmad, An-Nasa'I, dan Baihaqi).

2. Bulan Kegembiraan bagi pecinta kebaikan

Sahabat Arfah pernah berkata, "Suatu ketika aku berada di rumah Uthbah bin Farqad, kebetulan ia sedang membicarakan puasa Ramadhan, lalu masuk seorang laki-laki, salah seorang sahabat Nabi SAW. Melihat laki-laki itu Uthbah menaruh hormat padanya dan diam. Tamu itupun menyampaikan hadis tentang Ramadhan. Ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda tentang Ramadhan,'Pada bulan itu pintu-pintu neraka ditutup, dibuka pintu-pintu surga dan dibelenggu syaitan-syaitan'." Rasulullah SAW mengulas lagi, "Dan seorang malaikat akan berseru"'Hai pecinta kebaikan bergembiralah? Hai pecinta kejahatan, hentikanlah! Sampai Ramadhan berakhir." (HR Ahmad, dan An-Nasa'i).

3. Saat penghapusan kesalahan diampuni dosa-dosanya

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW. bersabda: "Shalat yang lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan kesalahan-kesalahan yang terdapat di antara masing-masing selama kesalahan besar dijauhi."

Abu Sa'id al-Khudri ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut dijaga, dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya." (HR Ahmad dan Baihaqi).

Abu Hurairah berkata, "Telah bersabda Rasulullah SAT: 'Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu'." (HR Ahmad dan Ash-habus Sunan).

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini