TRIBUNNEWS.COM - Berikut kumpulan bacaan doa kesembuhan, lengkap dalam arab, latin dan artinya.
Ketika merasakan sakit, sebagai umat muslim kita harus berdoa kepada Allah untuk memohon kesembuhan dan kesehatan.
Rasulullah SAW sendiri memiliki amalan atau doa kesembuhan yang rutin dibaca untuk meminta perlindungan kepada Allah agar keluarganya senantiasa diberi kesehatan.
Simak kumpulan bacaan doa kesembuhan, berikut ini menurut ajaran dan amalan Nabi Muhammad SAW:
Bacaan doa kesembuhan mengutip Buku Panduan Praktis Hidup Islami: Ibadah, Doa, dan Muamalah:
A. Doa Dibaca Oleh Orang yang Sakit
Dari Abu Abdillah Utsman bin Abil ‘Ash RA: Dia mengadukan kepada Rasulullah SAW tentang rasa sakit yang ada pada dirinya. Rasulullah SAW berkata kepadanya: “Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu, lalu bacalah
Doa Pertama:
ِ بِسْمِ الله
Bismillah (3X)
Artinya: Dengan nama Allah
Baca juga: Bacaan Doa Tahiyat Akhir dalam Tulisan Arab dan Latin, Lengkap dengan Artinya
kemudian bacalah:
أَعُوذُ بِاَللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
Latin:
A’udzu bi izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru. As’alullahal ‘azhima rabbal ‘arsyil ‘adhim an yasyfiyaka. (7X)
Artinya: Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. (HR. Muslim)
Doa kedua:
Membacakan surat Al-Falaq, An-Nas, AlFatihah atau doa-doa perlindungan lainnya dan mengusapkannya ke anggota badan yang sakit.
Dari Aisyah ra berkata: Jika Nabi SAW sedang sakit, maka beliau membacakan untuk dirinya sendiri almu’awwidzat (surat-surat Al-Qur’an dan doa-doa perlindungan) lalu meniupkannya pada diri beliau sendiri. Namun ketika sakit beliau telah parah, sayalah yang membacakan al-mu’awwidzat untuk beliau, lalu saya (tiupkan bacaan tersebut ke tangan beliau dan) usapkan tangan beliau ke badan beliau, dengan mengharap keberkahan tangan beliau.(HR. Muslim)
Dari Aisyah RA berkata: Jika Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya untuk tidur, maka beliau membaca surat Al-Ikhlas dan dua surat Al-Mu’awidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) lalu meniupkannya kepada kedua telapak tangan beliau, lalu beliu mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajahnya dan seluruh anggota badannya yang bisa dijangkau dengan kedua tangannya. Tatkala beliau sakit keras, maka beliau memerintahkan kepadaku untuk melakukan hal itu bagi beliau.(HR. Bukhari)
Doa Ketiga:
Mengutip buku Penuntun Dzikir & Doa, doa saat sakit maka pegang bagian yang sakit dengan tangan kanan dan membaca bismillah, bismillah, bismillah dan doa berikut tujuh kali:
أعوذُ بعزة الله وقُدرتِه من شَرِّ ما أجد وأُحاذر
Latin:
A'ūżu bi-'izzatillāhi wa qudratihi min syarri mā ajidu wa uḥāżir
Artinya: "Aku berlindung dengan kemuliaan dan kekuasaan Allah dari derita yang aku rasakan dan khawatirkan
Doa Keempat:
Dalam Sahih al-Bukhari nomor 5309, Rasulullah juga mengajarkan sebuah doa bagi siapa saja yang mengalami sakit, agar Allah SWT segera mengangkat penyakitnya dan memberikan kesembuhan.
Berikut doa yang dipanjatkan Rasulullah
اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Latin:
Allahumma Rabban nasi, adzhibil ba’sa isyfi anta asy-syafi la syifa’a illa syifauka syifaan la yughadiru saqman.
Artinya: “Ya Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit ini sembuhkan lah, engkau dzat Yang Maha Penyembuhan, tak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tak meninggalkan rasa sakit.
Doa Kelima:
Doa Nabi Ayub supaya diberi kesembuhan terabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al Anbiyaa ayat 83. Berikut lafal doa diangkat penyakit:
رَبِّ أَنِّى مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
Latin:
Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin.
Artinya: “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
B. Doa yang dibacakan kepada Orang yang Sakit
Doa Keenam:
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمَ أَنْ يَشْفِيَكَ
Latin:
Asalullaahal 'adhiim rbbal'arysil 'adhiim an yasyfiika.
Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, pemilik ‘Arsy yang besar untuk menyembuhkanmu.
Doa Ketujuh:
Doa menjenguk orang sakit yang lazim diamalkan berikutnya yakni:
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Latin:
Syafallahu saqomaka, waghofaro dzanbaka wa'aafaaka fii diinika wajismika illa muddatin ajalika.
Artinya: "Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,".
Doa Kedelapan:
Doa menjenguk orang sakit lainnya yang bisa diucapkan yakni untuk menghibur orang yang sedang sakit
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Latin:
Laa ba'sa thahuurun insyaallah
Artinya: “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih. Insya Allah.” (HR. Bukhari)
C. Doa Orang Sakit yang Tidak Ada Harapan Untuk Sembuh
Bila sakitnya bertambah parah atau tidak kunjung sembuh, tidak diperbolehkan mengharapkan kematian. Diriwayatkan dari Anas RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya. Apabila memang harus melakukannya, maka hendaknya dia berdoa.
Doa Kesembilan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَأَلْحِقْنِيْ بِالرَّفِيْقِ اْلأَعْلَى.
“Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku dan pertemukan aku dengan Kekasih Yang Maha Tinggi.”( HR. Al-Bukhari 7/10, Muslim 4/1893 )
Doa Kesepuluh:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
ا إِلَهَ إِلَّا النَّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ القَنَاءُ الْحَسَنُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرَة الكَافِرُوْنَ. اَللَّهُمَّ يُنْفَعُ ذَا الجَدَّ مِنْكَ الحد.
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Latin:
La ilaha illallahu wallahu akbar
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
La haula wa la quwwata illa billah
Artinya: Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, bagiNya kerajaan dan bagiNya pujian. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah. [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)