News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Niat Puasa Syaban, Jadwal dan Hikmahnya

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Puasa - Puasa sunah di bulan Sya’ban akan menjadi persiapan yang tepat dan pelengkap bagi kekurangan puasa Ramadhan.

TRIBUNNEWS.COM - Bulan Syaban dimanfaatkan oleh para muslim untuk memperbanyak puasa sunnah sebelum melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan Ramadan.

Bahkan pada bulan Syaban, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah hingga hampir satu bulan penuh.

Kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.

Berikut adalah bacaan niat puasa Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: "Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."

Puasa Syaban sendiri dimulai pada 14 Syaban malam.

Pasalnya, Nisfu Syaban berarti hari pertengahan bulan Syaban, yakni tanggal 15 Syaban 1445 Hijriah.

Berdasarkan kalender Hijriah Kemenag, malam Nisfu Syaban jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Baca juga: Jadwal Puasa Nisfu Syaban 2024, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Keutamaannya

Hikmah Puasa Syaban

Kedudukan puasa sunah di bulan Sya’ban dari puasa wajib Ramadhan adalah seperti kedudukan shalat sunah qabliyah bagi shalat wajib.

Puasa sunah di bulan Sya’ban akan menjadi persiapan yang tepat dan pelengkap bagi kekurangan puasa Ramadhan.

Hikmah lainnya disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid R.A, ia berkata: “Wahai Rasulullah SAW, kenapa aku tidak pernah melihat Anda berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya’ban? Beliau SAW menjawab:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan hadits ini)

Selain itu, bulan Syaban juga dapat dijadikan waktu untuk berlatih membiasakan diri beramal sunah secara tertib dan kontinu.

Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakan sunah-sunah Rasul seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, beristighfar, shalat tahajud dan witir, shalat dhuha, dan sedekah.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini