TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan surat Abasa dalam artikel ini.
Abasa merupakan surat ke-80 dalam kitab suci Al Qur'an.
Surat Abasa terdiri dari 42 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah.
Abasa memiliki arti 'Bermuka Masam' sebagaimana terdapat pada ayat pertama surat ini.
Berikut bacaan surat Abasa ayat 1-42 dalam tulisan arab dan latin beserta terjemahannya, dikutip Tribunnews.com dari laman Qur’an Kemenag:
Bacaan Surat Abasa Ayat 1-42
عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ - ١
'Abasa wa tawallā
Artinya: Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ - ٢
An jā`ahul-a'mā
Artinya: Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
Baca juga: Surat Al Muthaffifiin Ayat 1-36 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ - ٣
Wa mā yudrīka la'allahụ yazzakkā
Artinya: Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ - ٤
Au yażżakkaru fa tanfa'ahuż-żikrā
Artinya: Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ - ٥
Ammā manistagnā
Artinya: Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ - ٦
Fa anta lahụ taṣaddā
Artinya: Maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ - ٧
Wa mā 'alaika allā yazzakkā
Artinya: Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ - ٨
Wa ammā man jā`aka yas'ā
Artinya: Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
وَهُوَ يَخْشٰىۙ - ٩
Wa huwa yakhsyā
Artinya: Sedang dia takut (kepada Allah),
فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ - ١٠
Fa anta 'an-hu talahhā
Artinya: Engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.
كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚ - ١١
Kallā innahā tażkirah
Artinya: Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ ۘ - ١٢
Fa man syā`a żakarah
Artinya: Maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,
فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ - ١٣
Fī ṣuḥufim mukarramah
Artinya: Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ - ١٤
Marfụ'atim muṭahharah
Artinya: Yang ditinggikan (dan) disucikan,
بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙ - ١٥
Bi`aidī safarah
Artinya: Di tangan para utusan (malaikat),
كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ - ١٦
Kirāmim bararah
Artinya: Yang mulia lagi berbakti.
قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ - ١٧
Qutilal-insānu mā akfarah
Artinya: Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!
مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗ - ١٨
Min ayyi syai`in khalaqah
Artinya: Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?
مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗ - ١٩
Min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah
Artinya: Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.
ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙ - ٢٠
Summas-sabīla yassarah
Artinya: Kemudian jalannya Dia mudahkan,
ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ - ٢١
Tsumma amātahụ fa aqbarah
Artinya: Kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ - ٢٢
Tsumma iżā syā`a ansyarah
Artinya: Kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ - ٢٣
Kallā lammā yaqḍi mā amarah
Artinya: Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ - ٢٤
Falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih
Artinya: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ - ٢٥
Annā ṣababnal-mā`a ṣabbā
Artinya: Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ - ٢٦
Tsumma syaqaqnal-arḍa syaqqā
Artinya: Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ - ٢٧
Fa ambatnā fīhā ḥabbā
Artinya: Lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ - ٢٨
Wa 'inabaw wa qaḍbā
Artinya: Dan anggur dan sayur-sayuran,
وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ - ٢٩
Wa zaitụnaw wa nakhlā
Artinya: Dan zaitun dan pohon kurma,
وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا - ٣٠
Wa ḥadā`iqa gulbā
Artinya: Dan kebun-kebun (yang) rindang,
وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا - ٣١
Wa fākihataw wa abbā
Artinya: Dan buah-buahan serta rerumputan.
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ - ٣٢
Matā'al lakum wa li`an'āmikum
Artinya: (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ - ٣٣
Fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah
Artinya: Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ - ٣٤
Yauma yafirrul-mar`u min akhīh
Artinya: Pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ - ٣٥
Wa ummihī wa abīh
Artinya: Dan dari ibu dan bapaknya,
وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ - ٣٦
Wa ṣāḥibatihī wa banīh
Artinya: Dan dari istri dan anak-anaknya.
لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ - ٣٧
Likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh
Artinya: Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ - ٣٨
Wujụhuy yauma`iżim musfirah
Artinya: Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚ - ٣٩
Dāḥikatum mustabsyirah
Artinya: Tertawa dan gembira ria,
وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ - ٤٠
Wa wujụhuy yauma`iżin 'alaihā gabarah
Artinya: Dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),
تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗ - ٤١
Tarhaquhā qatarah
Artinya: Tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ ࣖ - ٤٢
Ulā`ika humul-kafaratul-fajarah
Artinya: Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)