News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2024

Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Dilengkapi Keutamaan Puasa Syawal

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Puasa Syawal. Simak bacaan niat dan tata cara puasa Syawal, lengkap dengan sejumlah keutamaannya.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan niat dan tata cara puasa Syawal, beserta keutamaan puasa Syawal.

Puasa Syawal hukumnya sunnah dan dikerjakan sebanyak enam hari.

Puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan atau berseling, yang penting masih di bulan Syawal.

Dilansir babel.kemenag.go.id, bulan Syawal dapat dijadikan sebagai bulan peningkatan amal ibadah.

Sebab, pada bulan Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa dan melakukan ibadah sunah seperti Tadarus Alquran, salat sunah, zikir, iktikaf, dan bersedekah.

Sehingga, pada bulan syawal, semangat untuk melakukan amal ibadah tersebut hendaknya dapat dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan.

Tata Cara dan Niat Puasa Syawal

Simak tata cara puasa Syawal sebagaimana dilansir laman gramedia.com:

1. Niat puasa syawal dijalankan selama enam hari

Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam hadist, puasa syawal dilakukan selama enam hari.

Berikut hadis yang disebutkan:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Baca juga: Jadwal Puasa Syawal Lebaran 2024 dan Bacaan Niatnya

Inilah bacaan niat puasa Syawal yang dianjurkan untuk dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Sementara itu, niat puasa Syawal bisa dilafalkan pada siang hari selama belum makan atau minum.

Berikut niat puasa Syawal yang dibaca pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.

2. Diutamakan dikerjakan secara berurutan

Puasa syawal diutamakan dijalankan secara berurutan.

Namun, jika tidak bisa dikerjakan secara berurutan, maka niat puasa syawal bisa dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu Utsaimin berkata bahwa “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

3. Diutamakan untuk mengganti utang puasa Ramadan terlebih dahulu

Jika Anda mempunyai utang puasa Ramadan, maka disarankan untuk menggantinya terlebih dahulu (puasa qadha).

Hal ini berdasarkan pada penjelasan dari Ibnu Hambali dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif.

Ibnu Rajab Al Hambali berkata:

“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Keutamaan Puasa Syawal

Banyak keutamaan yang terkandung pada bulan Syawal.

Puasa Syawal adalah satu dari banyak ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Ada beberapa keutamaan puasa Syawal yang membuatnya menjadi ibadah yang sangat bermanfaat bagi umat Muslim.

Inilah keutamaan puasa Syawal, yang dikutip dari bnp.jambiprov.go.id:

1. Menghapus Dosa Selama Setahun

Puasa Syawal adalah cara yang baik untuk memperbaiki amalan selama bulan Ramadhan.

Dengan berpuasa pada enam hari pertama setelah Idul Fitri, kita dapat memperbaiki amalan kita yang kurang sempurna selama Ramadhan.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, puasa Syawal akan menjadi penghapus dosa-dosa yang dilakukan selama Ramadhan sebelumnya.

2. Dianjurkan Rasulullah SAW

Puasa Syawal adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Beliau sendiri sangat aktif melaksanakan puasa ini, bahkan dalam beberapa hadis dinyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan puasa Syawal kecuali karena sakit atau keperluan lain yang penting.

3. Kesehatan

Puasa Syawal juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita.

Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten yang dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit.

Sehingga, berpuasa Syawal dapat memberikan manfaat serupa bagi kesehatan kita.

4. Menyempurnakan Ibadah

Seorang Muslim yang memahami ibadah dilakukannya tentu tidak akan pernah merasa cukup dengan hasil atau pahala yang diberikan oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, ia melakukan ibadah-ibadah sunah tambahan, satu di antaranya adalah puasa enam hari di bulan Syawal sebagai cara untuk memperbaiki ibadah wajib telah dilaksanakan sebelumnya.

Sudah jelas bahwa puasa Syawal dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan ibadah wajib lainnya, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya:

"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya."

"Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama."

"Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.).

5. Mendapat Pahala yang Besar

Puasa Syawal juga memberikan kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud:

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia telah memperoleh pahala puasa sepanjang tahun”.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini