Para jemaah haji mulai mempersiapkan diri melaksanakan wukuf di Arafah.
Sementara puasa Arafah mengandung makna penambahan kekuatan fisik dan spiritual bagi para jemaah haji sebelum melaksanakan rukun haji.
Puasa Tarwiyah menghapus dosa setahun sebelumnya.
Selain itu, bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah mendapatkan pahala, seperti pahala yang didapatkan Nabi Ayub.
Hal itu berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais:
"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam."
Puasa Arafah dilaksanakan bersamaan saat para jemaah haji yang sedang melakukan wukuf di Padang Arafah.
Bagi mereka yang tidak menjalankan ibadah haji, dianjurkan untuk berpuasa Arafah.
Sebaliknya, bagi jemaah haji tidak disunahkan berpuasa Arafah.
Bagi yang menjalankan puasa Arafah akan dihapuskan dosa-dosa kecil selama dua tahun.
Rasullah SAW bersabda dalam hadits riwayat muslim:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang. Dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no.1162)
Selain itu, orang yang menjalankan puasa Arafah akan dibebaskan dari segala macam siksa neraka.
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada pada Hari Arafah," (HR Muslim).
(Tribunnews.com/Sri Juliati)