Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teh hijau saat ini menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Jepang karena memiliki manfaat bagi kesehatan.

Tidak hanya itu menyajikan teh hijau disajikan kepada tamu untuk menunjukkan keramahtamahan.

Dikutip dari Just One Cookbook, teh hijau pertama kali diperkenalkan oleh biksu Jepang yang mempelajari agama Buddha di Tiongkok.

Ini terjadi di selama era Nara dan Heian.

Diketahui teh hijau awalnya menjadi minuman istimewa yang disajikan untuk kelompok keagamaan masyarakat Jepang kemudian menyebar ke kalangan kerajaan dan kelompok elit lainnya.

Teh hijau ini digadang-gadang sebagai minuman paling menyehatkan karena dapat mencegah berbagai penyakit.

Dikutip dari TribunHealth.com, melansir Siloam Hospital, teh hijau merupakan salah satu jenis tumbuhan Camellia sinesis.

Penelitian “The American Journal of Clinical Nutrition” yang melibatkan 10 pria untuk mengonsumsi ekstrak teh hijau.

Baca juga: 6 Minuman yang Baik Dikonsumsi di Pagi Hari, Ada Air Lemon hingga Teh Hijau

Hasilnya, pembakaran jumlah kalori meningkat hingga 4 persen dan bisa menurunkan berat badan pada penderita obesitas.

Dengan konsumsi teh hijau bisa meningkatkan suasana hati. Kandungan L-theanine pada teh hijau diketahui bisa menghambat aktivitas GABA yakni neurotransmitter yang memberikan efek anti kecemasan

Teh hijau juga bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.

Dengan konsumsi teh hijau, maka sensitivitas insulin akan meningkat, sehingga bisa emmbantu mencegah diabetes tipe 2 meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih anjut untum membuktikan manfaat teh hijau bagi penderita diabetes tipe 2.

Konsumsi teh hijau rendah kafein jika sulit tidur atau insomnia karena kandungan L-theanine yang bisa mengurangi hormon stres dan memberi efek relaksasi pada tubuh.

Manfaatkan teh hijau ini juga dirasakan bisbol Los Angeles Dodgers asal Jepang, Shohei Ohtani yang kini terus memperkenalkan manfaat teh hijau Jepang ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Di balik citarasanya yang otentik, teh hijau lebih dari sekedar minuman pelepas dahaga, minuman ini juga dapat menenangkan.

Duta Oi Ocha menyebut teh hijau juga memiliki manfaat dalam menciptakan ketenangan yang baik untuk kesehatan mental.

Ohtani sedang mempersiapkan inisiatif baru untuk menyebarkan budaya teh Jepang dan lebih jauh berkontribusi memberikan dampak positif melalui gerakan minum teh hijau bersama masyarakat global di seluruh dunia.

"Setiap hari, ada teh hijau yang merefleksikan semangat dan jiwa saya, selain selalu jadi teman setia dan kaya akan manfaat dan bila disertai dengan kebiasaan istirahat dan olahraga berimbang, teh hijau dapat menenangkan tubuh dan pikiran," ungkap Shohei.

Penelitian yang dipublikasi oleh Xinya Xie “Key Laboratory of Ministry of Education for Tea Science, Hunan Agricultural University” pada agustus 2022, menyebutkan bahwa kandungan L-theanine dan epigallocatechin pada teh hijau bermanfaat dalam regenerasi dan perbaikan sel saraf juga memperlambat progresivitas alzheimer.

Konsumsi teh hijau secara rutin juga mengurangi risiko peradangan sel-sel otak yang memicu alzheimer dan penyakit parkinson.

Menurut penelitian Green Tea may Lower Heart Disease Risk yang dipublikasi dalam laman Harvard Medical School menunjukkan teh hijau bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Dari hasil penelitian tersebut membuktihkan bahwa kematian akibat stroke dan serangan jantung menurun hingga 26 persen, dan riisko pentakit arteri koroner menurun sebanyak 28 persen.

Peneliti juga menyebutkan bahwa teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga risiko stroke dan penyakit jantung bisa menurun.

“Teh memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan asam amino L-theanine, khususnya ditemukan dalam teh hijau yang mampu meningkatkan konsentrasi dan memberikan efek relaksasi tanpa menyebabkan kantuk," kata Presdir Ito En Ltd, Daisuke Honjo.

Konsumsi teh tawar secara teratur disertai kebiasaan hidup sehat misalnya tidur cukup dan olahraga teratur, dapat berperan dalam mengurangi gejala umum kecemasan yang menyebabkan stres dan depresi.