TRIBUNNEWS.COM - Tahun ini, Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Pada saat Hari Raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat sunnah Idul Adha.
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dengan rakaat pertama dilakukan tujuh takbir dan rakaat kedua, lima takbir.
Shalat Idul Adha dilakukan pada pagi hari, sekira pukul 06.00 hingga 07.00 waktu setempat.
Tata cara shalat Idul Adha, diawali dengan membaca niat sholat Idul Adha kemudian membaca takbiratul ihram dan doa iftitah.
Tata Cara Shalat Idul Adha 2024
Berikut tata cara sholat Idul Adha 2024 dan bacaannya, dikutip dari bsmu.or.id:
1. Shalat dimulai dengan menyeru 'ash-shalâta jâmi'ah' tanpa azan dan iqamah.
2. Memulai dengan membaca niat shalat Idul Adha
Niat Shalat Idul Adha
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى
"Ushallii sunnatan liidil adha rok'ataini (makmuman/imaaman) lillahi ta'alaa."
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah ta'ala."
Baca juga: Bacaan Bilal Shalat Idul Adha 2024 dalam Tulisan Arab dan Latin
3. Membaca takbiratul ihram sembari mengangkat kedua dan membaca doa iftitah.
Adapun doa iftitah yang bisa dibaca adalah:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
"Allaahumma baa'id bainii wa baina khataa yaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khataa yaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadu minad danas. Allaahummaghsil khataa yaaya bilmaa-i wats tsalji wal barad."
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah diriku dengan kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah diriku dari segala kesalahan sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah cucilah segala kesalahanku dengan air, salju dan embun."
4. Untuk rakaat pertama, dilakukan tujuh kali takbir dan di antara tiap takbir itu disunahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
5. Membaca surat al-Fatihah, diteruskan membaca surat dari Al-Quran yakni Surat Qaf atau Surat Al-A'la.
6. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
7. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, takbir sebanyak lima kali sembari mengangkat tangan.
Di antara tiap takbir disunahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
8. Membaca surat al-Fatihah, diteruskan membaca Surat Al Ghasyiyah.
9. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam
10. Setelah salam, maka disunahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.
Shalat Idul Adha disyariatkan dilakukan secara berjamaah.
Tempat yang lebih afdhol untuk melaksanakan salat Idul Adha adalah di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan.
Sebelum sholat Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
Doa Setelah Sholat Idul Adha
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
"Allahummadfa' 'annal ghalaa'a wal balaa'a wabaa'a wal fahsyaa'a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa'ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana min balaadinaa haadhaaa khaassatan wa min buldaanil muslimiina aammatan. Innaka 'alaa kulli syai'in qadiir."
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu."
(Tribunnews.com/Sri Juliati)