News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Contoh Teks Khutbah Jumat, 5 Juli 2024: Menjaga Nilai Kemabruran Haji dalam Kehidupan Keluarga

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut inilah contoh teks khutbah Jumat yang berjudul Menjaga Nilai Kemabruran Haji dalam Kehidupan Keluarga.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut inilah contoh teks khutbah Jumat yang berjudul "Menjaga Nilai Kemabruran Haji dalam Kehidupan Keluarga".

Dikutip dari laman kemenag.go.id, contoh teks khutbah Jumat ini ditulis oleh Mochamad Munawar Said.

Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada 5 Juli 2024.

Dalam contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi terkait ajaran bagaimana menjaga nilai kemabruran haji dalam kehidupan keluarga.

Selengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman kemenag.go.id berikut ini:

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 5 Juli 2024: Muhasabah di Akhir Tahun Hijriah dan Menyambut 1 Muharram 1446 H

Teks Khutbah: Menjaga Nilai Kemabruran Haji dalam Kehidupan Keluarga

KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ مَالِكِ الْعَالَمِينَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ الصَّالِحِيْنَ وَأَشْهِدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ الْمُنَزِّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَجَمِيعِ النَّاقِصِينَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِي كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ. أَمَّا بَعْدُ: عِبَادَ الرَّحْمَنِ فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ وَنَفْسِي بتقوى الله المنانِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ فِيهِ ايْتُ بَيْنَتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۚ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَلَمِينَ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Mari kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan cara menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarang, karena takwa adalah bekal terbaik yang dibawa oleh seorang hamba untuk mendapat kebahagiaan yang abadi dan kekal di surga.

Ma’asyiral muslimin as’adakumullah,

Ibadah haji adalah bagian dari rukun Islam yang kelima, dan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu baik dari laki-laki maupun perempuan dan hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup. Ibadah haji memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah melatih diri dan jiwa untuk semakin taqarrub (dekat) dengan sang Khaliq, merasakan kesamaan derajat antar manusia di hadapan-Nya, dan saling menghargai sesama makhluk-Nya. Perintah haji terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 97, Allah Swt. berfirman:

"Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."

Imam Jalaludin al-Mahalli dalam tafsir Jalalain menjelaskan bahwa melaksanakan haji di Mekah dan Madinah merupakan ibadah wajib bagi setiap orang Islam terhadap Allah Swt. yang dilakukan dengan kesengajaan. Ibadah haji ini dikerjakan oleh semua orang Islam yang mampu melakukan perjalanan kepada-Nya yang dimaknai dengan adanya perbekalan dan kendaraan.

Sedangkan Quraish Syihab, dalam tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa ibadah haji adalah kewajiban bagi setiap muslim atau muslimah yang mampu mengerjakannya. Sedangkan muslim atau muslimah yang tidak berangkat ibadah haji padahal mampu bahkan mengingkarinya, maka ia akan memperoleh kerugian dan penyesalan, karena hakikatnya Allah Swt. adalah Dzat yang Maha Kaya, tidak membutuhkan kepada semua makhluk.

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah,

Orang yang menjalankan ibadah haji tentu menginginkan hajinya menjadi haji mabrur, karena Allah Swt. akan memberikan balasan baginya yaitu berupa surga, sebagaimana Rasulullah saw. bersabda:

"Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga." (H.R. an-Nasa’i)

Syekh Muhyiddin Syarf an-Nawawi pernah menjelaskan bahwa hakikat haji mabrur adalah haji bersih dari dosa-dosa, karena setelah menjalankan ketaatan-ketaatan kepada Allah Swt. sebagaimana ucapan beliau:

"Yang paling benar dan terkenal bahwasanya haji mabrur itu haji bersih dari dosa yang diambil dari kata al-birr (kebaikan) yaitu ketaatan”.

Beberapa ulama lain juga menjelaskan makna haji mabrur. Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitabnya Syarhus Suyuthi lis-Sunan an-Nasa’i menjelaskan.

"Dan dikatakan: ‘Haji mabrur ialah haji yang diterima dan akan diberi balasan dengan kebaikan yaitu berupa pahala. Sedangkan termasuk tanda-tanda hajinya seseorang diterima ialah ia kembali lebih baik dari keadaan sebelumnya dan tidak kembali mengulangi kemaksiatan. Ada juga dijelaskan oleh ulama bahwa haji mabrur yaitu haji yang tidak terdapat suatu riya` di dalamnya. Menurut ulama lain, haji mabrur itu haji yang tidak diiringi atau dicampuri dengan suatu ke kemaksiatan."

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,

Bagi yang sudah berhaji, baik lama maupun baru pulang dari Mekah dan Madinah hendaknya menjaga, melestarikan serta mengimplementasikan nila-nilai kemambruran haji kepada masyarakat luas, lebih-lebih dalam ranah keluarga, sehingga para haji ini memberikan kemanfaatan tidak hanya terhadap dirinya sendiri, akan tetapi juga kepada semua orang. Karena ibadah haji itu ibarat seorang petani yang baru menanam benih padi, setelah menanam padi tersebut selanjutnya ia harus memelihara dengan berbagai daya dan upaya, sehingga akan menghasilkan padi yang berkualitas.

Lantas nilai-nilai apa saja yang harus diamalkan oleh para haji mabrur dalam keluarga dan masyarakat? Rasulullah Saw. bersabada:

"Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian."

"Rasulullah Saw. ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata."

Dari kedua hadits tersebut, dapat diambil pelajaran penting bahwa para haji hendaknya mengamalkan tiga nilai penting dalam kehidupan keluarga maupun dalam ranah masyarakat:

Pertama, memberikan makan, artinya menjaga kesehatan keluarga dengan memberikan asupan makanan yang cukup sehingga setiap anggota keluarga akan sehat secara jasmani terhindar dari penyakit-penyakit, begitu juga memperhatikan dan memberikan bantuan berupa makanan kepada para tetangga yang membutuhkan pertolongan dan bantuan.

Kedua, menebarkan kedamaiaan, artinya para haji ini hendaknya selalu menciptakan kedamaian dalam keluarga tidak melakukan kedzhaliman, kemungkaran dan maksiat karena seorang yang telah haji menjadi figur yang baik atau uswatun hasanah dalam menciptakan dan menebarkan kedamian dalam keluarganya maupun dalam masyarakat.

Ketiga, santun dalam berkata, artinya para haji hendaknya menjaga tutur kata yang baik dalam keluarga, tidak mencela, menghina kepada yang lainnya begitu juga tidak memproduksi berita hoaks, yang menjadi sumber bencana dan malapetaka bagi keluarga dan bahkan juga masyarakat.

Jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah Swt.,

Sebagai penutup dari khutbah ini, dapat diambil kesimpulan bahwasanya para haji hendaknya menjaga dan melestarikan nilai-nilai kemabruran haji dalam ranah keluarga khususnya dan umumnya pada masyarakat luas.

Semoga kita semua diberi rejeki oleh Allah Swt. untuk berangkat ibadah haji dan yang telah berangkat haji semoga menjadi haji yang mabrur yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai kemabruran haji dalam keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa, sehingga akan tercipta keluarga yang maslahah penuh dengan keberkahan dari Allah Swt. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الكَرِيم وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . وَأَقُولُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمِ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ حَمَّدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهدُ أنْ لا إله إلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ إرغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ . وَأَشْهِدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلائِقِ والبَشر . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِينَ الطَّاهِرِينَ. أَمَّا بَعْدُ: فِيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ يتقوى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلَا ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاء وَالْوَبَاء والطَّاعُونَ وَالْأَمْرَاضِ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا انْدُوْنِيْسِيًا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمْ أَصْلِحْ ولاة أمورنا، اللهم وقفهُمْ لِمَا فِيهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلاحُ الإسْلامِ وَالْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبِّ الْعَالَمِينَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرَبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِينَ يَا رَبُّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ وَلَاةَ أَمُورِ الْمُسْلِمِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ عِبَادَ اللَّهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ... وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْتَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ

Link donwload naskah khutbah klik di sini.

(Tribunnews.com/Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini