News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Besok Sudah Hari Senin Lagi! Tetap Jaga Mental Yuk Selama Bekerja, Ikut Tips Psikolog Ini 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bekerja di kantor. Nah, besok sudah hari Senin kan, artinya pekerja mulai kembali ke alam nyata, berjibaku dengan pekerjaan.  Yuk, tetap jaga kewarasan, agar mental kita tetap sehat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ungkap ada sekitar 970 juta jiwa penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. 


Ironisnya, riset kolaborasi antara WHO dengan International Labour Organization (ILO) menunjukkan 15 persen orang dewasa yang bekerja tercatat mengalami gangguan jiwa. 

Baca juga: Rentan Depresi, Kemenkes Fokus Jaga Kesehatan Jiwa Calon Dokter Spesialis


Ada banyak penyebab kenapa pekerja rentan alami gangguan kesehatan jiwa. 


Di antaranya tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat, lingkungan tempat kerja tidak menyenangkan dan sebagainya. 

 

Nah, besok sudah hari Senin kan, artinya pekerja mulai kembali ke alam nyata, berjibaku dengan pekerjaan.  Yuk, tetap jaga kewarasan, agar mental kita tetap sehat.


Psikolog RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Jane Cindy Linardi, M.Psi., S.Psi pun bagikan cara terbaik bagi pekerja untuk menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat. 


Pertama, mengetahui kapan harus membatasi diri dari beban pekerjaan yang ditanggung.


Kedua, memiliki waktu untuk diri sendiri setelah pulang kerja atau saat akhir pekan. 


Ketiga, memiliki waktu tidur yang cukup. Keempat, rutin berolahraga dan melakukan aktivitas yang sesuai dengan hobi. 


Di sisi lain, kamu perlu tahu apa saja tanda  lingkungan kerja sudah tidak mendukung kesehatan mental karyawan. 


"Beberapa tanda lingkungan kerja tidak lagi mendukung kesehatan mental karyawannya," kata Jane. 


Beberapa tanda tersebut seperti:


• Memberikan load pekerjaan yang berlebih, bahkan di luar jam kerja.


• Adanya senioritas sehingga menekan junior (karyawan baru) untuk melakukan hal-hal di luar dari jobdesc-nya.


• Tidak mendukung pertumbuhan profesional.


• Tidak menghargai personal boundaries karyawan (di tanggal merah, akhir pekan, waktu cuti, dan sebagainya). 


Agar perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan, Jane ungkap perusahan perlu melakukan upaya tertentu. 


Seperti memastikan bagian human resource department (HRD) atau divisi sumber daya manusia memiliki psikolog industri dan organisasi 


Sehingga karyawan dapat melakukan konseling karyawan secara berkala. 


"Sebab tidak semua perusahaan memiliki psikolog di bagian HRD," tutupnya. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini