News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Imbas Deklarasi Capres Anies Baswedan, Pengamat Sebut Dua Menteri Jokowi Akan Direshuffle

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memilih pulang duluan ketika menghadiri HUT Golkar, Tak lama setelah Jokowi pidato soal capres. Paloh tersindir? Ray Rangkuti nilai ada 2 menteri kabinet Jokowi dari NasDem akan direshuffle yakni Menkominfo Johnny G Plate dan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai perbedaan Joko Widodo (Jokowi) dan Surya Paloh akan ditandai dengan terjadinya reshuffle.

Menurut Ray Rangkuti, dua dari tiga menteri kabinet Jokowi dari partai NasDem akan diganti. 

"Perbedaan Jokowi dengan Surya Paloh akan ditandai dengan reshuffle. Siapa yang bakal di Reshuffle saya menduga dua dari tiga menteri kabinet Jokowi dari Nasdem akan diganti," kata Ray Rangkuti dalam diskusi PARA Syndicate bertajuk PDIP vs Nasdem: Ojo Dibandingke? di Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).

Menurut Ray Rangkuti menteri yang akan diganti yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Pertama Menteri Kominfo dan Menteri pertanian. Ini dia menteri yang menurut saya akan kena reshuffle di kabinet menteri Jokowi. Hal itu dilakukan karena alasan politik dan kinerja keduanya," sambungnya.

Kemudian dikatakan Ray Rangkuti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (LHKI) Siti Nurbaya akan dipertahankan karena dua alasan.

"Pertama betapun ada perbedaan yang tidak disukai, Jokowi akan tetap menahan Nasdem di kabinet kerja. Jadi tidak akan betul-betul di buat satu grup oposisi (PKS, Demokrat) 'ekornya' akan tetap ditahan melalui Siti Nurbaya," tambahnya.

Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai teguran PDIP terhadap Ganjar Pranowo karena siap jadi Capres 2024 menguntungkan Gubernur Jawa Tengah tersebut. (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Kemudian alasan kedua karena kinerja Siti Nurbaya yang dinilai banyak orang kinerjanya cukup bagus.

"Yang kedua kinerja Siti Nurbaya juga cukup bagus dan diapresiasi banyak orang. Jadi ada alasan politik agar Nasdem tidak kencang di luar terhadap Jokowi dan ada alasan profesional melalui Menteri LHKI," tutupnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini