Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai PKS lebih berpeluang gabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ketimbang Partai Gerindra.
Hal itu disampaikan Herry menanggapi ajakan Ketua Umum PAN yang mengakan PKS dan Gerindra gabung KIB.
Herry menilai PKS belum mempunyai figur untuk dicalonkan sehingga lebih mudah untuk bergabung dengan koalisi lain.
"Justru saya pikir bahwa kemungkinan besar yang bisa bergabung dengan KIB adalah PKS. Karena secara elektabilitas maupun figur, PKS tidak memiliki figur atau tokoh yang dapat diusung. Sehingga ke mana pun PKS bisa masuk, baik KIB atau di luar KIB," katanya, kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Sementara itu, Herry menilai Gerindra sulit bergabung dengan KIB karena Gerindra sudah mempunyai figur yang kuat dengan elektabilitas tinggi.
Baca juga: Prabowo Ditawari Bergabung Koalisi Perubahan dan Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Mustahil Diterima
"Tentunya Gerindra tidak akan gampang begitu saja bergabung dengan KIB. Karena jelas mereka mempunyai figur kuat yakni Prabowo Subianto," ujarnya.
Di sisi lain pernyataan Zulhas itu dinilai hanya sebatas komunikasi politik.
Ucapan itu bisa diartikan sebagai pengingat bahwa Gerindra, PAN, dan PKS pernah berada dalam satu gerbong pada Pilpres 2019 ketika mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Koalisi antara ketiga parpol itu juga terbuka kemungkinan bisa terbangun.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Sampai Hari Ini Koalisi Indonesia Bersatu Sangat Solid
"Menurut saya ini soal komunikasi politik saja bahwa ini juga terkait bagaimana kemarin Gerindra dan PKS pernah dalam satu bahtera koalisi mengusung Prabowo pada Pilpres 2019. Artinya ini hanya mengingatkan kembali ada kemungkinan besar koalisi ini bisa terbangun," tandasnya.
Sebelummya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas membuka pintu bagi PKS dan Gerindra untuk bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
KIB merupakan koalisi gabungan dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan PAN.
"Nanti akan bicara dengan KIB. KIB itu ya Golkar, PAN, dan PPP. Menambah boleh, jadi misalnya PKS mau masuk, Gerindra mau gabung boleh saja," kata Zulhas di kantor DPP PAN, Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Pengamat Sindir Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS: Kalau Solid Deklarasi Dong
Zulhas menuturkan pendaftaran koalisi parpol jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 masih lama.
Sehingga, Zulhas menyebut pihaknya akan terus berkoordinasi di KIB jika ada parpol yang mau bergabung hingga nama capres.
"Jadi begini ya, ini pendaftaran itu kan masih lama, kami sudah punya KIB, Golkar, PAN, PPP. Apapun nanti apakah ada tambah bergabung, capres-nya nanti bagaimana, siapa, itu kita akan berunding dengan KIB ya. Jadi segala sesuatu kita akan bicarakan bertiga nantinya," ucapnya.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia itu memastikan bahwa hingga saat ini KIB masih sangat solid.
"Ya KIB solid, kuat. Justru kita sekarang apa-apa harus KIB, bertiga (PAN, PPP, dan Golkar)," imbuh Zulhas.
Saksikan juga talkshow nasional terkait verifikasi partai politik dalam pemilu 2024 di bawah ini: