News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

PKB Berkoalisi dengan NasDem, Sudirman Said: Keinginan Koalisi Harus Didorong

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudirman Said.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, yang menjadi utusan Anies Baswedan di Koalisi Perubahan, merespons positif pernyataan Wakil Ketua Umum Bapilu PKB Jazilul Fawaid bahwa partainya membuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Nasdem. 

Sudirman Said menyampaikan, bahwa politik akan selalu dinamis. 

Komunikasi pasti akan terus terjadi untuk terus menjajaki kemungkinan dalam kontestasi pemilu.

“Politik akan selalu dinamis. Semua pihak akan terus berkomunikasi, untuk saling menjajaki berbagai kemungkinan,” kata Sudirman Said dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022).

Menurut Sudirman Said, pernyataan Jazilul Fawaid jelas menunjukan keterbukaan terhadap berbagai kemungkinan. 

Komunikasi yang terjadi merupakan situasi yang sehat karena sekat antarpartai politik terus terbuka.

“Pernyataan Pak Jazilul Fawaid juga menunjukkan keterbukaan pada berbagai kemungkinan. Ini situasi yang sehat, karena sekat-sekat antar partai politik dan kandidat terus dibuka,” katanya. 

Keinginan PKB untuk berkoalisi dengan Nasdem di Koalisi Perubahan tentu harus didorong. 

Karena ini adalah hal yang baik untuk dapat membangun jembatan komunikasi antarpartai.

“Kita harus dorong agar semua pihak membangun jembatan, bukan sebaliknya membangun tembok,” katanya.

Apakah komunikasi nanti benar-benar menghasilkan kesepahaman untuk berkoalisi dan mendukung Anies Baswedan atau tidak, itu menjadi babak lanjutan dari komunikasi awal ini.

Menurut Sudirman Said, siapa saja yang nanti akan maju dalam kontestasi di Pemilu 2024, harus mampu bekerja sama.

Baca juga: Koalisi NasDem-PKB Bisa Ubah Konstelasi Politik 2024

Ini demi membangun budaya politik kerja sama dan kerja sama politik.

“Soal jadi atau tidaknya bersama-sama, itu soal kedua. Karena siapapun yang akan maju dalam kontestasi pemilu pada akhirnya harus mampu bekerja sama. Budaya politik kerja sama dan kerja sama politik harus dihidupkan terus menerus,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini