Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan disebut punya janji dengan Prabowo Subianto soal pencalonan presiden.
Anies pun dituding mengingkari janji tersebut karena telah dideklarasikan sebagai capres Pilpres 2024 oleh Partai Nasdem.
Pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio menilai tudingan ingkar janji tersebut tidak valid.
Lantaran kata dia, perjanjian itu dibuat oleh Anies dan Prabowo dalam lingkup Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017.
Pernyataan ini merujuk keterangan dari Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon.
"Nah itu kan sudah dijawab sama Pak Fadli Zon bahwa itu semuanya perjanjian tentang Pilkada DKI, bukan soal Pilpres," kata Hendri Satrio kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).
Sementara rumor perjanjian terkait Pilpres, Hendri menyebut bahwa Anies telah mengklarifikasi bahwa perjanjian dengan Prabowo tersebut adalah tidak menjadi calon presiden untuk kontestasi Pilpres 2019. Dalam klarifikasinya tersebut, Anies menyatakan tidak akan maju Pilpres 2019 karena di saat yang sama masih mengembang tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau soal Pilpres juga sudah diklarifikasi oleh Pak Anies kan, bahwa itu hanya terkait Pilpres 2019. Kan terbukti yang maju Pilpres 2019 adalah Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga," tutur pendiri Lembaga survei Kedai Kopi ini.
Sehingga menurutnya dengan adanya klarifikasi tersebut polemik dan tudingan soal ingkar janji antara Anies dan Prabowo tak perlu diperpanjang lantaran ada perbedaan waktu dan momentum.
"Waktu dan momentumnya sudah berbeda. Kalau sekarang Pak Anies dipercaya dan diusung oleh Partai Nasdem, itu sudah lain persoalan kan. Jadi bisa dibilang perjanjian itu sudah kadaluarsa," pungkasnya.
Baca juga: Fadli Zon Akui Perjanjian Prabowo-Anies Berisi 7 Poin, Prabowo Subianto Bungkam
Sebelumnya Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan dirinya sendiri yang membuat draf dan menulis perjanjian antara Anies dan Prabowo saat itu. Kata Fadli Zon, perjanjian tersebut menyangkut Pilkada 2017.
"Yang saya tahu pada waktu awal itu saya yang mendraft perjanjian untuk Pilkada DKI," terang Fadli Zon.