Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei SMRC terbaru terkait elektabilitas partai politik (parpol) yang dilakukan pada 2 sampai 11 Maret 2023 menunjukkan PDIP menempati posisi teratas dengan perolehan 23,4 persen.
Pertanyaan survei yang diajukan adalah, "Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih?".
Baca juga: Survei SMRC Maret 2023: Elektabilitas 3 Partai Ini Mengalami Peningkatan Dibanding Hasil Pemilu 2019
Bentuk pertanyaan tersebut diklaim sudah dirancang supaya bisa menangkap bagaimana preferensi publik atau pemilih terhadap partai.
Namun demikian, Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan partai berlambang banteng tersebut perlu mewaspadai dinamika naik turun elektabilitasnya.
Hal tersebut disampaikannya dalam tayangan bertajuk Trend Elektabilitas Partai: Survei Maret 2023 di kanal Youtube SMRC TV pada Minggu (19/3/2023).
Baca juga: Survei SMRC Maret 2023: Elektabilitas PDIP Teratas, PKB dan Golkar Bersaing Ketat
"Pertama PDIP di posisi teratas 23,4%, naik dibanding 2019 dari 19,3% ke 23,4%. Namun juga ada pergerakan naik turun, pernah paling tinggi di survei pada Maret 2022 tahun lalu itu PDIP mencapai 27,6%," kata Deni.
"Kalau kita ambil jarak yang lebih pendek dalam tiga bulan terakhir, katakan begitu, memang tidak ada banyak perubahan pada PDIP dari 24,1% ke 23,4%. Tapi kalau diambil lebih panjang dalam satu tahun misalnya, 27,6% ke 23,4% ada kecenderungan sedikit penurunan. Ini yang perlu diwaspadai oleh partai ini," sambung dia.
Metodologi Survei
Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara yang sudah dilatih pada 2 sampai 11 Maret 2023.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi tersebut dipilih sampel secara random (stratified multistage random sampling) sebanyak 1220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 87% atau 1061 orang
Sebanyak 1061 responden tersebut yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Dilakukan juga quality control dengan cara mensupervisi hasil wawancara secara random sebanyak 20% dari total sampel dan tidak ditemukan masalah berarti dalam proses tersebut.
Telah dilakukan juga validasi sampel dengan cara membandingkan karakteristik sampel dengan populasi dari berbagai variabel demograsi di antaranya, gender, desa-kota, usia, agama, etnis, pendidikan, dan juga wilayah atau provinsi.
Dari proses validasi tersebut sampel dinilai sangat mencerminkan karakteristik populasi dan bisa menggambarkan keadaan populasi secara keseluruhan.