News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Kajian Puskapol UI dan Election Corner UGM: Isu Penundaan Pemilu Dipengaruhi oleh Akun Influencer

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Partai politik peserta Pemilu 2024. Puskapol UI dan Election Corner UGM melakukan kajian bersama guna memeriksa bagaimana isu penundaan pemilu dan integritas penyelenggara pemilu memengaruhi kepercayaan publik kepada demokrasi elektoral.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puskapol UI dan Election Corner UGM melakukan kajian bersama guna memeriksa bagaimana isu penundaan pemilu dan integritas penyelenggara pemilu memengaruhi kepercayaan publik kepada demokrasi elektoral.

Berdasarkan hasil pantauan, isu penundaan pemilu tidak berdiri sendiri. Ada beberapa isu lainnya yang jadi penyokong.

Seperti halnya isu perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, hingga keterkaitan isu penundaan pemilu dengan kepentingan perusahaan sawit.

Terlebih, pemberitaan penundaan pemilu mencapai puncak tertinggi disebabkan adanya momentum demo mahasiswa di DPR.

Hal ini dijelaskan oleh Direktur Puskapol UI, Hurriyah dalam keterangannya Selasa (21/3/2023).

"Di Twitter dan media online, wacana penundaan pemilu juga cenderung menguat pasca keluarnya putusan PN Jakarta Pusat terkait gugatan Partai Prima," kata Hurriyah.

Baca juga: Akademisi Yakin Upaya Penundaan Pemilu Lewat Putusan PN Jakarta Pusat Dilakukan Secara Sistematis

Lebih lanjut isu penundaan pemilu ini dipengaruhi oleh akun-akun influencer yang turut berperan.

"Pantauan terhadap pemberitaan media online maupun sosial media memperlihatkan bahwa wacana penundaan pemilu dan integritas penyelenggara pemilu sudah mulai menguat," tuturnya.

"Akun-akun media online berperan cukup signifikan dalam mempengaruhi kedua wacana tersebut," Hurriyah menambahkan.

Atas hal tersebut Puskapol UI Election Corner UGM berharap penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus mengambil langkah aktif.

Peran kedua lembaga ini, kata Hurriyah, yakni dalam hal mengambil langkah yang lebih aktif secara kelembagaan untuk turut mengarahkan wacana publik tentang pemilu di
Indonesia.

"KPU perlu menguatkan cara komunikasi di media massa dan media sosial, untuk mengimbangi upaya-upaya sejumlah kalangan seperti penyebaran wacana penundaan pemilu yang bisa menggerogoti kepercayaan publik pada demokrasi elektoral di Indonesia," tegas Hurriyah.

"KPU harus lebih banyak muncul dengan pernyataan kelembagaan, yang didukung oleh data yang kuat," sambungnya.

Isu penundaan pemilu ini juga dibeberkan oleh Puskapol UI dan Election Corner UGM dalam diskusi bersama KPU RI, Selasa sore.

Dalam diskusi yang berlangsung di media center KPU hari ini turut dihadiri Anggota KPU RI August Mellaz, Peneliti Puskapol UI Delia Widianti, Peneliti Puskapol UI Fuadil Ulum, Tim Peneliti Election Corner UGM Abdul Gaffar Karim, dan Tim Peneliti Election Corner UGM Devy Dhian Cahayati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini