Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menuturkan PDIP selalu mengedepankan etika dan moral dalam berpolitik.
"Jangan kemudian diasosiasikan penyebutan AHY hanya akan merusak partai lain, koalisinya," ungkap Said.
Said juga menerangkan masuknya nama AHY dalam bursa cawapres Ganjar tak bermaksud meremehkan anak dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Persilakan Anies Ambil Kader Banteng
Said Abdullah juga mengatakan pihaknya tak menghalangi Anies Baswedan dalam mencari bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya.
Said menegaskan PDIP juga tak melarang seandainya Anies menyebut nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani masuk dalam bursa cawapresnya.
"Monggo Pak Anies mau cari siapa, kami tidak akan menghalang-halangi, bahkan Mas Anies mau nyebut Mbak Puan pun, boleh," kata Said.
Demikian pula Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Said menegaskan PDIP tak ikut campur terkait cawapresnya.
Menurutnya, semua partai politik (parpol) memiliki kewenangan dan kedaulatannya masing-masing.
"Sama halnya Bapak Prabowo, mencari cawapres, siapapun monggo karena masih dalam batas kewenangan dan otonomi serta kedaulatan partai masing-masing," ujarnya.
Mahfud MD Pernah Dilobi Presiden PKS Jadi Cawapres Anies Baswedan
Menko Polhukam RI Mahfud MD ternyata pernah dilobi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Permintaan itu disampaikan Ahmad Syaikhu saat mendatangi rumah Mahfud MD.
Saat itu, petinggi PKS itu pun langsung menawarkan agar dirinya mau menjadi cawapres Anies.
"Pak Syaikhu ketika datang ke rumah saya, menjajaki bagaimana kalau bapak menjadi cawapres-nya Anies," kata Mahfud saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/6/2023).