Keluhan itu didapat Ganjar saat sedang melakukan blusukan ke pemukiman warga di RT 04 dan RT 05 RW 05 Jati Padang.
"Terima kasih atas kunjungannya pak Ganjar, saya sebagai warga RT 005 yang tinggal dilingkungan sini pak, lingkungan sini ini tempat banjir pak, sering banjir," kata seorang warga yang secara tiba-tiba menghampiri Ganjar Pranowo, Minggu (25/6/2023).
"Ohhh sering banjir, oke," jawab Ganjar.
Selanjutnya, warga yang tidak menyebutkan namanya itu berharap kepada Ganjar agar di lingkungan tempat tinggalnya dibangun embung untuk menampung air.
Permintaannya itu direspons oleh Ganjar Pranowo.
"Mohon perhatian atau solusi nya untuk mengurangi banjir ini, mudah-mudahan bisa dibuatkan apa embung, untuk menampung air," kata warga tersebut.
"Oh embung, ya yaa ya ya, untuk menampung air ya," jawab Ganjar.
Perihal keluhan banjir ini, Ganjar menyatakan bakal berbicara secara langsung kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Yang banjir nanti aku ngomong sama pemprov DKI," kata Ganjar.
Tak cukup di situ, Ganjar juga menerima keluhan soal mekanisme penerimaan siswa baru untuk masuk sekolah negeri.
"Yang kedua mengenai pendidikan, program pendidikan. Untuk zonasi ini anak-anak berprestasi kalah bersaing dengan umur atau dengan anak-anak yang umurnya...," kata warga tersebut.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ganjar mengimbau kepada warga untuk dapat bersekolah di manapun termasuk di lembaga swasta.
Secara tersirat, Ganjar memberikan contoh kalau dirinya dahulu tidak bersekolah di negeri, namun bisa memimpin Jawa Tengah.
"Kalau gak, sekolahnya ke swasta, tidak apa apa, tidak harus ke negeri, ke swasta ya, itu dulu ada anak ya, dia SD nya negeri, SMP nya negeri, SMA nya gak keterima di negeri," kata Ganjar.
"Jadi dia swasta, sekarang bisa sekolah ke perguruan tinggi negeri, sekarang jadi Gubernur Jawa Tengah dia," sambungnya.