Sementara itu, sebelumnya Gerindra sudah menegaskan bahwa kandidat cawapres terkuat Prabowo adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Terlebih, Gerindra dan PKB telah sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dimana kedua partai telah menandatangani piagam kerja sama pada 13 Agustus 2022.
Dalam piagam itu, dikatakan nama capres dan cawapres diputuskan bersama-sama oleh Prabowo dan Cak Imin.
"Sampai hari ini, saya bisa tegaskan, calon wakil presiden, kandidat terkuat Pak Prabowo adalah Gus Muhaimin," ungkap anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, dalam acara Satu Meja The Forum KompasTV bersama Budiman Tanuredjo, awal Juni 2023.
Soal Gibran, Andre pun tak mau berandai-andai lantaran putra sulung Jokowi itu tak masuk kriteria cawapres.
Baca juga: Disebut Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo, Begini Reaksi Gibran
Sebagaimana diketahui, UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatakan capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun.
Sementara, Gibran masih berusia 35 tahun.
"Mas Gibran 'kan terhalang dengan aturan perundang-undangan. Jadi kita jangan berandai-andai," pungkas Andre.
Isu Jadi Cawapres Anies Baswedan
Isu Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi cawapres bagi capres dari NasDem, Anies Baswedan, santer terdengar usai keduanya bertemu di Kota Solo pada 15 November 2022.
Terlebih, setelah Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, bercanda Gibran memiliki kualifikasi untuk mendampingi Anies.
Hal ini dikatakan Ahmad Ali, saat bicara soal pertemuan Anies dan Gibran.
"(Pertemuan Gibran dan Anies) enggak (terkait politik). Ya tapi, kalau kemudian Gibran dipantaskan untuk menjadi cawapres Anies, kenapa tidak?"
"Dia menurut saya memenuhi kualifikasi itu. Bisa jadi," kata Ali saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/11/2022).