Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto berbicara pentingnya kebijakan hilirisasi industri.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang menggalakan hilirisasi industri.
Kebijakan tersebut, kata dia, akan membuat perekonomian Indonesia melompat dan menjadikan Indonesia negara yang makmur.
Tidak hanya nikel, bauksit, tembaga, batubara, timah, dan gas alam, kata dia, semua nilai kekayaan alam Indonesia akan meningkat berkali-kali lipat apabila diolah di Indonesia sebelum dijual.
Hal tersebut disampaikannya saat menyapa kader dan simpatisan Partai Gerindra se-Jakarta Timur dalam tayangan bertajuk Prabowo Menyapa Warga DKI Jakarta di kanal Youtube Prabowo Subianto pada Minggu (16/7/2023).
Baca juga: Kinerja Sebagai Menhan Positif, Peneliti Nilai Prabowo Dulang Simpati Milenial
"Jadi saudara-saudara, saya lihat banyak Gen Z, banyak milenial, masa depan kalian cemerlang. Indonesia cemerlang, Indonesia harus optimis, anak-anak muda harus optimis menghadapi masa depan," kata Prabowo.
"Tetapi. Ada tetapinya. Tetapinya, karena kita juga mendapat ajaran dari agama kita. Allah SWT Tuhan Maha Besar tidak akan membantu dan memgubah nasib suatu kaum manakala kaum itu tidak mau mengubah nasibnya sendiri," sambung dia.
Baca juga: Cerita Prabowo Tentang Tulisan di Sebuah Prasasti Buat Dirinya Berkeras Ingin Ikut Bangun Bangsa
Untuk itu, ia menegaskan apabila dirinya diberi mandat eh rakyat dan diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memimpin Republik Indonesia maka ia akan meneruskan kebijakan hilirisasi industri.
Ia bahkan menegaskan akan melakukan hilirisasi industri habis-habisan.
Meski demikian, ia menyadari langkah tersebut bukan tanpa tantangan khususnya dari negara lain atau lembaga internasional.
"Tetapi. Selalu ada tetapi. Tetapi kita juga sadar. Begitu Pak Jokowi mengatakan hilirisasi, begitu kita mau hentikan ekspor nikel, Eropa berang, Eropa protes, Eropa mengadu kita ke WTO. Dan seterusnya," kata dia.
"Kita bertekad terus, IMF datang. IMF juga menegur kita. Saudara-saudara, kita harus siap," sambung dia.
Namun demikian, ia tetap meyakinkan bahwa kebijakan hilirisasi industri adalah yang terbaik.
Ia menegaskan dukungannya tersebut dan menyatakan hal itu juga menjadi perjuangan Partai Gerindra.
"Itu perjuangan kita, itu perjuangan Gerindra juga, bahwa tidak mungkin kita makmur, tidak mungkin rakyat kita sejahtera, tidak mungkin rakyat kita keluar dari kemiskinan, tidak mungkin kita hilangkan kemiskinan, tidak mungkin kita hilangkan gaji-gaji yang terlalu rendah kalau kita tidak mengolah kekayaan kita sendiri di Republik Indonesia," kata dia.
"Semua pabrik-pabrik yang menggunakan bahan-bahan baku kita, sebanyak-banyaknya harus kita dirikan di Republik Indonesia, supaya anak-anak kita, cucu-cucu kita, bisa dapat pekerjaan yang layak. Supaya bisa dapat kehidupan layak. Supaya penerimaan negara bisa tambah, cadangan kita besar, supaya kita bisa bantu mereka yang lemah, bantu mereka yang miskin," sambung dia.