News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PKB Harap Kedekatan dengan PDIP jadi Alarm Buat Gerindra Segera Deklarasi Capres-Cawapres

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Muhaimin Iskandar, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Kamis (27/7/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan membahas isu-isu politik terkini jelang Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil menyatakan, kedekatan yang terjadi belakangan ini antara pihaknya dengan PDIP bisa menjadi alarm bagi Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.

Alarm yang dimaksud oleh Gus Jazil adalah agar Partai Gerindra dengan PKB bisa segera mengumumkan pasangan capres-cawapres.

Sebab, selama 11 bulan jalin Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) denga Gerindra, belum ada juga kepastian soal siapa yang akan diusung.

Padahal dalam perjanjian kerja sama koalisi kata Gus Jazil, Prabowo Subianto sudah memegang tiket capres, sementara cawapresnya adalah Cak Imin.

Sementara di sisi lain kata Gus Jazil, terdapat kode dari PDIP untuk PKB menjalin kerja sama.

Baca juga: Cak Imin: Jika Ada Titik Temu PKB dan PDIP, Saya Akan Bicara dengan Prabowo

"Persis. Jadi justru (kedekatan dengan PDIP) ini kalau bisa makin ya mempercepat (pengumuman capres-cawapres)," kata Gus Jazil saat ditemui di Rumah Dinas Cak Imin, di Kompleks Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).

Terlebih kata dia, desakkan untuk deklrasi sosok capres-cawapres itu juga hadir dari para kiayi dan kader PKB saat peringatan hari lahir (harlah) ke-25 tahun PKB, Minggu kemarin.

Pengumuman paslon dalam waktu segera juga dinilai penting untuk mengetahui siapa sosok pendamping Prabowo Subianto.

"Keadaan itu supaya harapan para kiai, para kader yang kumpul banyak itu pulang kan rasanya kok masih tanya-tanya lagi sampai rumah, 'apa keputusannya, kapan diputuskan, siapa pak Muhaimin jadi masuk atau tidak'," kata dia.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023). (Rizki Sandi Saputra)

Menurut Gus Jazil, belum diumumkannya nama capres-cawapres dari KKIR ini tinggal menunggu keputusan dari Partai Gerindra.

Sebab, PKB kata Wakil Ketua MPR RI itu sudah secara tegas mendorong agar Cak Imin masuk dalam kertas suara Pilpres mendatang.

"Mungkin terlalu banyak menimbang-nimbang, ditimbang sana ditimbang sini. Berat sana berat sini. Makanya menurut saya, kalau PKB tidak ada timbang-timbang. PKB sudah jelas dan tegas bahwa pak Muhaimin harus masuk di kertas suara," tukas Gus Jazil.

Tak Tahan dengan Godaan PDIP

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil merepsons soal pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani perihal adanya potensi PKB dengan PDIP bekerja sama dalam Pemilu 2024 mendatang.

Kata Gus Jazil, pernyataan dari Puan itu bukan hanya menjadi sebuah kode, melainkan juga sebagai godaan untuk PKB.

Terlebih, kerja sama politik yang dibangun PKB bersama Partai Gerindra selama 11 bulan belum juga mendeklarasikan pasangan capres-cawapres.

Baca juga: Hormati PKB Sudah Berkoalisi dengan Gerindra, PDIP Masih Harap Cak Imin Dukung Pencapresan Ganjar

"Selain kode, itu juga godaan buat PKB ini," kata Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, ditemui di rumah dinas Muhaimin Iskandar alias Cak Imin usai pertemuan dengan Puan Maharani, Kamis (27/7/2023).

Bahkan kekinian, Puan Maharani menyebut kalau nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, sebagai salah 1 dari 5 sosok yang potensial menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Gus Jazil juga sempat menyebut bahwa masuknya nama Cak Imin dari PDI-P itu membuat PKB merasa terhormat dan meleleh.

Gus Jazil mengaku, pihaknya bisa saja berubah pikiran dan merasa tak tahan jika memang godaan itu terus datang dari PDIP.

Apalagi kondisi PKB dengan Partai Gerindra yang hingga kini belum mencapai kesepakatan soal capres-cawapres memungkinkan pihaknya menjajaki ragam kemungkinan di luar koalisi.

"Karena, kalau godaan makin banyak, mana tahan juga lama-lama. Ini juga bukan kaleng-kaleng, partai pemenang pemilu ini (PDI-P)," tukas Jazilul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini